Wanti-wanti Terawan Anggap Semua Positif Corona di Masa Pandemi

Round-Up

Wanti-wanti Terawan Anggap Semua Positif Corona di Masa Pandemi

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Sabtu, 26 Sep 2020 06:52 WIB
Menkes Terawan Agus Putranto
Menkes Terawan Agus Putranto. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Kasus kematian akibat virus Corona (COVID19) di Indonesia tembus angka 10 ribu. Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengimbau masyarakat ikhlas memakai masker.

Terawan tidak jemu mengingatkan pentingnya menggunakan masker di masa pandemi COVID-19. Terawan lalu mengibaratkan semua orang harus dianggap positif Coroba tapi bukan sakit.

"Harus menganggap semua orang positif, bukan sakit, kita pakai masker karena masa pandemi. Harus ikhlas pakai masker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak," kata Terawan dalam keterangan tertulis dikutip di situs Kemkes, Jumat (25/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan itu disampaikan Terawan saat mengunjungi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjung Pinang, pada Kamis (24/9/2020).

Hadir dalam pertemuan tersebut yaitu KKP Batam, KKP Tanjung Pinang, KKP Tanjung Balai Karimun, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam, Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Batam, dan Poltekkes Tanjung Pinang.

ADVERTISEMENT

Terawan mengajak semua berdoa dan tawakal. "Pengalaman kalian pasti luar biasa, saya minta untuk semua sabar, berdoa, tawakal, dan tetap berbahagia," ujar Terawan.

Dalam kesempatan itu, Terawan juga memastikan tenaga kesehatan dari UPT Kemenkes di Provinsi Kepulauan Riau yang menangani kasus COVID-19 mendapatkan insentif secara menyeluruh.

Terawan juga berkomunikasi langsung dengan para pimpinan dari UPT tersebut. Dia ingin memastikan bahwa insentif sudah diterima. Dia pun meminta Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit untuk memenuhi kebutuhan setiap daerah.

Dalam enam bulan pandemi, Indonesia telah mencatatkan lebih dari 10 ribu jumlah kematian pasien Corona.

Tonton video '6.248 Jenazah Dimakamkan dengan Protap Covid-19 di DKI':

[Gambas:Video 20detik]



Tercatat per 24 September, ada tambahan kasus meninggal dunia sebanyak 128 orang sehingga akumulasi jumlah pasien yang meninggal mencapai 10.105. Sementara itu, kasus positif juga kembali 'pecah telur' dengan 4.634 kasus baru dalam 24 jam terakhir.

Dari penambahan kasus meninggal akibat COVID-19 per 24 September, Jawa Timur menyumbang angka terbanyak yaitu 27 pasien. Menyusul Jawa Tengah dengan 25 orang meninggal dunia dan DKI Jakarta 20 pasien.

Dalam kesempatan terpisah, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan ada empat hal yang menyebabkan kenaikan kasus dapat terjadi. Pertama, masyarakat belum berdisiplin mematuhi protokol kesehatan COVID-19.

Penyebab kedua adalah masyarakat semakin lengah dan mengabaikan protokol kesehatan COVID-19. Wiku mengatakan masyarakat seperti tak memiliki empati, padahal telah ada banyak korban kasus COVID-19.

Ketiga, Wiku mengatakan, masyarakat takut melakukan tes Corona ketika sudah memiliki gejala terjangkit COVID-19. Padahal, jika masyarakat dites dan positif, akan dilakukan isolasi dan mencegah penularan kepada orang lain. Wiku meminta masyarakat yang terjangkit COVID-19 tak khawatir dengan biaya perawatan pasien COVID-19 karena ditanggung pemerintah.

Keempat, Wiku mengatakan beredar berita yang menyatakan COVID-19 adalah konspirasi. Ia menyayangkan ada masyarakat yang mempercayai hal tersebut.

"Terakhir kami juga melihat tren berita bahwa ada berita yang mengatakan terjadinya konspirasi anti-COVID-19 yang belum tervalidasi dan tidak berbasis pada data ilmiah, yang sayangnya masih dipercaya oleh masyarakat," kata Wiku.

"Jadi kami imbau agar masyarakat betul-betul bisa bekerja sama dengan pemerintah karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri karena kita membutuhkan kolaborasi bersama dengan masyarakat untuk dapat menekan angka penularan," sambungnya.

Halaman 2 dari 2
(aan/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads