Peralihan musim kemarau ke musim hujan membuat cuaca di Sumatera Selatan (Sumsel) tidak menentu. BMKG memprediksi puting beliung hingga hujan es bisa terjadi.
Kepala Stasiun BMKG Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II Palembang, Deddy Kurniawan, menyebut peralihan cuaca terjadi sejak beberapa hari terakhir. Hal ini menyebabkan cuaca ekstrem di Sumsel.
"Saat ini kita di masa transisi, peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Di masa transisi ini sering muncul cuaca ekstrem seperti hujan sangat lebat, puting beliung, angin kencang dan petir," kata Deddy kepada wartawan, Jumat (25/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengingatkan ada potensi badai di beberapa wilayah, seperti OKU Selatan dan Prabumulih. Menurutnya, potensi hujan disertai petir terjadi cukup besar di wilayah ini.
"Dilihat dari nilai indeks labilitas udara ini menggambarkan potensi pembentukan awan konvektif penghasil hujan. Selain itu, potensi badai guntur cukup besar untuk di wilayah Sumatera Selatan," ujar Kepala Unit Analisa dan Prakiraan BMKG SMB II Palembang, Sinta Andayani.
Cuaca ekstrem diperkirakan terjadi hingga Oktober 2020. Dia menyebut September-Oktober merupakan massa peralihan musim.
"Diperkirakan cuaca pancaroba September hingga Oktober masih berpeluang terjadi. Oktober nanti sebagian besar wilayah Sumsel baru memasuki awal musim hujan, jadi kami minta masyarakat waspada dan mengantisipasi cuaca ekstrem tersebut," kata Sinta.
Baca juga: Bupati Bireuen Aceh-Ajudan Positif Corona |
Tonton juga 'Panduan Kesiapsiagaan dan Evakuasi Hadapi Bencana di Tengah Pandemi':
(ras/haf)