Pemerintah akan menyiapkan standardisasi biaya tes swab PCR (polymerase chain reaction). Satgas Penanganan COVID-19 mengatakan hingga kini pemerintah masih memproses pembahasan mengenai hal tersebut.
"Terkait harga swab test PCR, pemerintah masih dalam proses untuk menyamakan pagu swab test PCR di Indonesia," kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (24/9/2020).
Wiku mengatakan, jika telah disepakati standar harga tes swab PCR, nantinya akan diinformasikan kepada masyarakat. Pemerintah mengungkap akan mengupayakan agar harga tes swab terjangkau bagi masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Segera setelah kita mendapatkan hasilnya, akan kami umumkan kepada masyarakat dan kami berusaha keras agar masyarakat bisa mendapatkan harga yang termurah dan terjangkau," ujarnya.
Sementara itu, Wiku menjawab terkait rapid test yang belakangan disorot sebagai kurang akurat untuk mendeteksi Corona. Wiku mengatakan rapid test digunakan sebagai metode screening, bukan diagnosis Corona.
"Jadi rapid test itu merupakan metode screening, bukan diagnosis. Sampai saat ini rapid test masih digunakan sebagai prasyarat dalam melakukan perjalanan sesuai dengan peraturan yang diterbitkan oleh Kemenhub," ujarnya.
Sementara itu, Wiku menjelaskan rapid test digunakan sebagai syarat administrasi perjalanan menggunakan transportasi umum untuk menekan jumlah orang yang bepergian. Namun Wiku menyebut pemerintah masih mengupayakan metode screening yang lebih baik dan akurat, yaitu menggunakan rapid swab dengan menggunakan antigen.
Sebelumnya, pemerintah akan menyiapkan standardisasi biaya tes polymerase chain reaction (PCR) atau tes swab. Standardisasi biaya tes swab ini disiapkan untuk rumah sakit swasta karena isu kemahalan.
"Saat ini kita sedang siapkan standar, berapa sih biaya untuk RS swasta. Nah, saat ini kami sedang bekerja untuk menyiapkan itu," kata Plt Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Dody Ruswandi dalam rapat bersama Komisi VIII, MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (9/9).
Dody mengakui rumah sakit swasta menarik harga yang mahal guna melakukan tes swab. Sebab, menurutnya, rumah sakit swasta bersifat komersial, ada yang Rp 2,2 juta hingga Rp 5 juta.
(yld/dhn)