.webp)
Seorang pegawai di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Pekanbaru terkonfirmasi positif virus Corona (COVID-19). Sejumlah warga binaan yang melakukan kontak erat akan dilakukan pemeriksaan swab.
"Pegawai tersebut sudah memiliki gejala sejak 7 September 2020, yaitu sakit tenggorokan dan memeriksakan diri ke dokter THT dengan hasil radang tenggorokan. Kondisi tersebut tidak dilaporkan ke pihak Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru bahwa dalam kondisi sakit," kata Kepala Kanwil Kemenkum HAM Ibnu Chuldun kepada detikcom, Kamis (24/9/2020).
Dijelaskan, pegawai tersebut masih melaksanakan tugas sebagai anggota regu pengamanan hingga 17 September 2020. Dia berinisiatif melakukan swab mandiri di RS Bhayangkara pada 15 September 2020 karena orang tua yang tinggal serumah sudah terkonfirmasi positif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil swab mandiri keluar pada 18 September 2020 dengan hasil terkonfirmasi positif COVID-19 dan langsung melaporkan ke pihak Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru," kata Ibnu.
Simak video 'Said Aqil: Orang yang Kena Covid-19 Bukan Aib':
Ibnu menjelaskan, dengan adanya pegawai Lapas Perempuan terkonfirmasi, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Puskesmas Sapta Taruna dan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Selanjutnya melakukan swab pada kontak erat dengan pegawai terkonfirmasi positif tersebut.
"Kalapas melaporkan kepada Kadivpas dan Kakanwil dengan arahan, terus melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan untuk dapat merawat yang bersangkutan di RS Rujukaan. Sambil menunggu ketersediaan tempat, maka yang bersangkutan dipisahkan kamar dengan yang lain," kata Ibnu.
Pihak Lapas Perempuan telah melakukan pelacakan kepada seluruh pegawai dan Warga Binaan Perempuan (WBP) yang pernah berinteraksi. Sebanyak 19 WBP yang pernah melalukan kontak erat pada 23 September dilakukan rapid test. Hasil pemeriksaannya, nonreaktif yang masih dititip di klinik di Lapas Perempuan.
Selain itu, lanjut Ibnu, pihak Lapas kembali koordinasi dengan Dinas Kesehatan Propinsi Riau dan Puskesmas Sapta Taruna. Tes swab hanya akan dilaksanakan apabila pasien COVID-19, mempunyai gejala yang berat.
"Sehingga sampai saat ini belum ada bantuan pelaksanaan swab dari dinas kesehatan dan pasien COVID-19 yang berada di Lapas masih diisolasi dengan perawatan kesehatan yang diberikan oleh perawat Lapas," katanya.
"Semua Petugas LPP menggunakan APD pada saat melaksanakan tugas di Lapas Perempuan. Kondisi LPP sampai dengan saat ini dalam keadaan normal dan kondusif," katanya.
