Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian, menepis pernyataan Gatot Nurmantyo yang mengaitkan pergantian dirinya sebagai Panglima TNI dengan perintah menonton film G30S/PKI. Donny menilai pernyataan Gatot itu terlalu dibuat-buat.
"Kita menghormati Pak Gatot sebagai tokoh nasional, kita ingin Pak Gatot dalam situasi saat ini justru memberikan ketenangan, bukan kegaduhan yang tidak perlu, semua tuduhan itu tidak berdasar, halusinatif, dan terlalu kebablasan, jadi tidak ada sama sekali dasar yang kuat untuk bisa membenarkan apa yang dituduhkan Pak Gatot," kata Donny saat dihubungi, Rabu (23/9/2020).
Donny meminta Gatot menyampaikan pernyataan yang teduh, bukan malah membuat gaduh situasi politik nasional. Apalagi, sambung Donny, saat ini Indonesia sedang berjuang melawan pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada hubungan sama sekali, itu hubungan dibuat-buat halusinatif dan menciptakan kegaduhan politik yang tidak perlu, kita sekarang membutuhkan kebersamaan, membutuhkan solidaritas untuk sama-sama menyelesaikan krisis kesehatan dan perekonomian yang kita hadapi," imbuh Donny.
Saat ditanya mengenai pernyataan Gatot soal peristiwa 1965 yang akan berulang jika RUU HIP disahkan jadi UU, Donny kembali mengatakan tuduhan itu tak berdasar. Donny menyebut pernyataan Gatot itu kebablasan.
"Semuanya sama sekali tidak ada satu pun yang membenarkan tuduhan beliau, tidak ada hubungannya sama sekali, jadi saya katakan tadi tidak ada hubungan apa pun yang bisa membenarkan, terlalu dibuat-buat dan halusinatif dan agak kebablasan," tutur dia.
Pernyataan Gatot itu sebelumnya disampaikan dalam channel YouTube Hersubeno Point seperti dikutip pada Rabu (23/9). Gatot Nurmantyo mulanya menyinggung berita pada 2017 soal generasi muda tidak percaya adanya PKI.
"Dengan data-data yang ada pertama kali pada tanggal 10 Maret saya masih jabatan Pangkostrad, saya beranikan untuk memberikan kuliah umum tentang proxy war di UI. Dan sampai dengan saya Panglima TNI, sudah 59 universitas saya melaksanakan kuliah umum," kata Gatot.
Gatot mengaku saat itu bertanya kepada para mahasiswa S1, S2, dan S3 UI soal latar belakang akan terjadi krisis pangan energi dan air. Gatot menyebutkan bahwa dia ketika itu memberikan perumpamaan bahwa para audiens atau mahasiswa tersebut adalah presiden negara lain di luar ekuator, bukan presiden NKRI.
Gatot Nurmantyo mengaku mendapat banyak jawaban menarik, tapi ada satu yang benar-benar menarik perhatiannya. Jawaban itu adalah membeli undang-undang dan memasukkan 1 pasal yang bisa memberi keuntungan.
"Bagaimana undang-undang kok dibeli? Komentar mereka, 'Bapak Pangkostrad, masa Bapak tidak tahu, kan semua bisa dibeli. Kita tidak harus membeli semua anggota DPR, cukup di komisi saja sama sebagian yang (suara tidak jelas) pemerintah,'" ucap Gatot.
"Kemudian selanjutnya kami akan merekrut orang-orang saya beri beasiswa, bukan hanya untuk kuliah di negara lain, kemudian kami juga merekrut orang-orang yang bisa kita kendalikan di Indonesia untuk kita jadikan boneka di hampir semua strata pimpinan dan staf," jelas Gatot.
Gatot juga berbicara soal upaya memecah ABRI dan mengerdilkan lembaga itu menjadikan Indonesia seperti pasar dan, dengan undang-undang yang dibeli itu, negara lain bisa mengeruk sumber daya alam dari Indonesia. Kata Gatot, negara lain yang mengincar Indonesia itu juga akan memecahkan konsentrasi dengan membentuk gerakan separatisme di daerah-daerah serta merusak generasi muda dengan narkoba.
Setelahnya Gatot bicara soal arahannya untuk menonton film G30S/PKI untuk memberi peringatan ketika dia menjabat Panglima TNI. Gatot lalu mengaitkan arahan ini dengan pergantian Panglima TNI.
"Pada saat saya menjadi panglima TNI saya melihat itu semuanya, maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S/PKI. Pada saat itu, saya punya sahabat dari salah satu partai, saya sebut saja partai PDI, menyampaikan, 'Pak Gatot, hentikan itu, kalau tidak pasti Pak Gatot akan diganti'," kata Gatot.
"Saya bilang terima kasih, tapi di situ saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya. Dan memang benar-benar saya diganti," sebut Gatot.