Cerita Pasien 01 Corona yang Diserang Lagi Usai Jakarta PSBB Ketat

Cerita Pasien 01

Cerita Pasien 01 Corona yang Diserang Lagi Usai Jakarta PSBB Ketat

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Sabtu, 19 Sep 2020 08:44 WIB
Pasien kasus 01 virus Corona Sita Tyasutami
Pasien kasus 01 virus Corona, Sita Tyasutami (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Pasien kasus 01 virus Corona, Sita Tyasutami, berbagi cerita tentang kondisinya kini setelah lebih dari 6 bulan dinyatakan sembuh. Sejak PSBB ketat kembali diumumkan, Sita kembali menjadi objek makian.

Sebagaimana diketahui, Sita dan ibunya diumumkan sebagai pasien pertama Corona oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 di Istana Negara. Mereka kemudian dirawat selama dua minggu lebih di RSPI Sulianti Saroso.

Selama masa perawatan itu, Sita mengaku sempat drop karena stres menjadi bahan pergunjingan warganet di media sosial. Foto dan identitasnya disebar dan dibumbui dengan kata-kata makian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maki-makian itu semakin kencang menyerang ketika Sita dinyatakan sembuh pada 16 Maret 2020 bersama ibu dan kakaknya. Makian itu mulai mereda dan hilang saat memasuki bulan Mei. Meskipun tetap ada yang mengunggah foto-foto Sita di Twitter atau Facebook.

Namun makian itu kembali muncul setelah pada Rabu (9/9) lalu Gubernur DKI Jakarta mengumumkan pemberlakuan kembali PSBB secara ketat. Nama Sita kembali dicari untuk jadi objek hujatan.

ADVERTISEMENT

"Akhirnya jadi mulai lagi karena PSBB lagi. Mereka nyari-nyari lagi siapa kasus satu dan cari nyalahin lagi. Kemarin hujat-hujatan kan berhenti. Tapi pas hari Rabu orang-orang kok ada banyak yang nge-follow Instagram aku lagi yang nggak aku kenal," kata Sita saat berbincang dengan detikcom, Rabu (16/9/2020).

Tak hanya sampai di situ, Sita juga menemukan notifikasi unggahan fotonya. Foto-fotonya yang sempat beredar pada Maret kembali diunggah oleh warganet.

"Kan di Facebook ada notifikasi kalau foto kita di upload sama orang. Terus aku lihat, loh kok ini kan posting-an di bulan Maret yang dikeluarin nitizen. Kok keluar lagi? Yang ngatain aku kru artis Corona," tuturnya.

"Aku belum sadar, terus temanku nanya, 'Sita, are you okay? Di Twitter mulai ramai lagi ngehujat lu'. Itu hari Kamis lalu. Ya itu karena pengumuman Pak Anies, jadi orang di Twitter mulai lagi," sambungnya.

Kendati demikian, Sita tak mau ambil pusing. Dia tak ingin hujatan itu membuatnya kembali stres seperti saat dirawat.

"Aku baca-baca hujatannya, dari lonte legend sampai nyari rumah aku, ya akhirnya aku upload aja di Instagram," kata perempuan yang berprofesi sebagai seniman ini.

Tonton juga video 'Kematian Pasien Corona di ICU Tinggi, Luhut 'Sentil' Manajemen RS':

[Gambas:Video 20detik]



Dia kecewa terhadap sejumlah orang yang masih melekatkan stigma pada pasien Corona. Sebab, lanjutnya, virus Corona bisa menyerang siapa pun tanpa pandang bulu.

"Ya sebenarnya dari awal penyakit apa pun dari awal nggak boleh menstigma pasiennya kan. Karena siapa juga yang mau sakit. Ya ini virus flu, jadi penyebarannya cepat dan mudah. Siapa pun, aku pun nggak milih sakit, ya," ujarnya.

Kini, Sita lebih memfokuskan dirinya untuk tetap bekerja dan sehat. Di tengah pandemi Corona ini, ia mengaku sebagai salah satu yang terdampak. Bahkan Sita sempat bekerja di restoran.

"Aku pun sebagai seniman secara ekonomi aku terdampak banget. Dan kemarin sempat kerja di tempat umum, di restoran. Tapi di sana health protocol-nya sangat ketat. Dan sampai sekarang alhamdulillah kita nggak ada satu pun yang positif di sana," ungkapnya.

Namun, sebagai catatan, label pasien 01 ialah kasus yang pertama kali diumumkan oleh pemerintah. Sedangkan untuk kapan kasus pertama Corona di Indonesia muncul masih menjadi perdebatan. Sebelum Sita, sempat ada berita seorang pegawai PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) wafat akibat terinfeksi Corona. Dia tertular virus itu setelah menghadiri acara di Malaysia pada 14-17 Februari 2020.

Halaman 2 dari 2
(rdp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads