Seekor ikan pesut terpisah dari kelompoknya dan masuk ke sungai kecil di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau. Masuknya ikan ke aliran sungai ini disebut tanda kondisi alam masih bagus.
"Ikan pesut tersebut masuk ke sungai yang kini posisinya di Desa Segati, pertanda kondisi alam masih bagus. Artinya, daya dukung pakan di lokasi ini masih mendukung. Masih banyak ikan untuk bisa dimakannya," kata Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Andri Hansen Siregar kepada detikcom, Jumat (18/9/2020).
Hansen menyebutkan ikan tersebut harus dievakuasi karena dikhawatirkan justru masuk ke anak sungai lain. Untuk bisa berada di sungai kecil ini, ikan pesut terlebih dahulu masuk lewat Sungai Kampar, yang hilirnya di laut. Jaraknya sekitar 20 kilometer lokasi Sungai Kampar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk mendapatkan ke aliran Sungai Kampar, masih banyak lagi sungai kecil lainnya, sehingga kita saat ini membuat sekat dengan jaring di lokasi. Sebab, bila tidak dilokalisir, bisa jadi saat penggiringan dia malah masuk ke anak sungai lainnya," kata Hansen.
Menurut Hansen, kondisi ikan pesut yang terpisah dari kelompoknya ini terlihat sehat dan lincah. Saat ini ikan itu menjadi tontonan masyarakat setempat yang ingin tahu secara dekat melihat kelangkaan itu.
"Malah karena rasa ingin tahunya, masyarakat ada ingin berenang yang seakan-akan seperti di film-film bisa berenang bersama pesut. Padahal, menurut tim kami, bisa berbahaya jika masyarakat berenang di lokasi, karena gigi pesut bisa meremukkan tulang," kata Hansen.
Evakuasi ini juga dibantu pihak Kementerian Kelautan dan pencinta dolfin dari Jakarta. Tim masih berada di lokasi untuk mengevakuasinya. Dikhawatirkan, kondisi sungai yang tidak terlalu lebar membuat pesut terbentur sisi aliran sungai, sehingga ikan itu harus segera dievakuasi.
(cha/idn)