Pihak kepolisian melakukan rapid test terhadap seluruh kru kapal KM Starindo Jaya Maju VI setelah adanya temuan mayat 5 ABK di dalam freezer. Polisi khawatir kematian kelima korban akibat terpapar Corona.
Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Morry Ermond mengatakan, berdasarkan pengakuan para ABK dan nakhoda kapal, kelima korban itu meninggal dunia akibat miras oplosan. Tetapi, saat itu polisi tidak percaya begitu saja pada pengakuan para kru kapal tersebut, terlebih saat ini tengah masa pandemi Corona.
"Saya perintahkan untuk dilaksanakan protap protokol kesehatan takutnya kena COVID kan," kata AKBP Morry saat dihubungi detikcom, Jumat (18/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Morry saat itu memerintahkan anggotanya merapatkan kapal tersebut ke Pantai Marina. Setiba di Pantai Marina, para kru kapal dilakukan pemeriksaan COVID-19.
"Kita lakukan protokol kesehatan dan rapid test, alhamdulillah ABK negatif (non-reaktif) semua," katanya.
Proses evakuasi kelima jenazah juga dilakukan sesuai protokol COVID-19. Petugas mengenakan APD lengkap saat mengevakuasi jenazah ke RS Polri.
"Kemudian evakuasi jenazah dibawa ke RS Kramat Jati untuk visum," tuturnya.
Temuan jasad kelima ABK itu diketahui saat anggota Polres Kepulauan Seribu melakukan patroli dalam rangka operasi yustisi di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Petugas mengecek kapasitas penumpang kapal, ternyata tidak sesuai dengan manifes.
Polisi lalu menginterogasi, sehingga para ABK dan nakhoda mengaku bahwa ada 5 rekannya yang meninggal dunia dan disimpan di dalam freezer. Kepada polisi, mereka mengaku bahwa kelima korban meninggal akibat meminum miras oplosan.
Kasus ini masih diselidiki Polres Kepulauan Seribu. Enam saksi, termasuk nakhoda, diperiksa polisi.
Tonton video 'Polisi Temukan 5 Mayat ABK di Freezer Kapal':