Bima Arya Kantongi 3 Nama Calon Sekda Bogor Hasil Penilaian Pansel

Bima Arya Kantongi 3 Nama Calon Sekda Bogor Hasil Penilaian Pansel

Yudistira Imandiar - detikNews
Jumat, 18 Sep 2020 10:09 WIB
Pemkot Bogor
Foto: Pemkot Bogor
Jakarta -

Tiga nama calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor telah dikantongi Wali Kota Bogor Bima Arya. Calon-calon tersebut merupakan hasil pilihan Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Kota Bogor.

Tiga besar calon Sekda Kota Bogor tersebut, yakni Firdaus yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor, Hanafi yang menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, dan Syarifah Sofiah Dwikorawati yang menjabat Kepala Badan Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor. Nama-nama calon tersebut diumumkan secara terbuka via http://seleksijpt.kotabogor.go.id/.

Usai menerima rekomendasi tiga calon sekda, Bima berterima kasih kepada tim pansel. Bima menilai, tim yang terdiri dari unsur pemerintah dan akademisi itu sudah berkontribusi menyeleksi calon di tengah kesibukan masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena pasti waktunya tidak mudah untuk diatur, semua punya kesibukan tapi semua proses ditempuh dengan maksimal. Dan berkenan untuk menyampaikan langsung. Saya apresiasi itu," sanjung Bima dalam keterangan tertulis, Jumat (18/9/2020).

Hasil seleksi calon tersebut, lanjut Bima, memiliki dua arti penting. Pertama, menjadi bahan referensi bagi Pemkot Bogor untuk memilih sekda. Sebab, nama-nama yang diberikan oleh tim pansel telah melalui peninjauan berbagai aspek untuk menduduki jabatan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Yang kedua sebagai talent scouting. Jadi, walaupun yang dipilih satu, tapi kita punya database profiling calon-calon pemimpin masa depan yang mungkin nanti akan berpotensi menjadi sekda atau bahkan menjadi wali kota ke depan," sambung Bima.

Ketua Pansel Aba Subagja menjelaskan tahapan seleksi berlangsung secara transparan dan kompetitif. Pansel menilai dan mempertimbangkan para calon sekda sebelum diangkat oleh wali kota.

"Saya kira ini satu mekanisme yang dijalankan sesuai peraturan perundang-undangan. Jadi, kapasitas Pak Wali di sini sebagai pejabat pembina kepegawaian. Di mana beliau memiliki kewenangan untuk mengangkat, memindahkan dan memberhentikan seusaui dengan UUD. Oleh sebab itu karena ini JPT Pratama, maka mekanismenya itu dilakukan melalui seleksi terbuka kompetitif," ulas Aba.

Menurut Aba, tiga nama hasil seleksi yang diserahkan kepada wali kota merupakan pilihan terbaik berdasarkan penilaian tim pansel. Tinggal Bima menentukan mana yang lebih pas untuk mengampu jabatan Sekda Kota Bogor.

"Karena tiga ini sudah tiga terbaik yang kami pilih. Jadi bukan persoalan ini lebih tinggi, itu lebih rendah. Sehingga nanti dengan pertimbangan tertentu, Pak Wali akan memilih satu dari tiga itu," urai Aba.

Dalam perjalanan proses seleksi, lanjut Aba, dari enam peserta yang mendaftar ada satu orang peserta dari enam yang terdaftar, yaitu Denny Mulyadi mengundurkan diri di akhir-akhir periode seleksi.

"Tentunya ini pertimbangan-pertimbangannya lebih kepada pribadi dan tidak ada aspek-aspek lain. Salah satunya adalah pertimbangan dari keluarga. Dan kita pun barangkali, baik Pak Wali, maupun kami tidak bisa memaksakan. Karena aspek keluarga itu menjadi aspek pendukung yang luar biasa, yang bisa mensupport keberhasilan seseorang dan itu merupakan hak pribadi yang bersangkutan," imbuhnya.

Berdasarkan jadwal, pemilihan Sekda Kota Bogor oleh Bima akan dilamukan pada 22 September. Adapun pelantikan rencananya dilaksanakan 1 Oktober, bertepatan dengan masa pensiun Sekda Kota Bogor saat ini Ade Sarip Hidayat.

Sebagai informasi, susunan tim pansel terdiri dari unsur pemerintah dan akademisi, antara lain Asisten Deputi Standardisasi Jabatan dan Pengembangan Karier SDM Aparatur pada KemenPAN-RB Aba Subagja, Rektor Universitas Pakuan Bibin Rubini, Kepala Pusat Pengembangan Kepegawaian ASN Badan Kepegawaian Negara Ahmad Jalis, Rektor IPB University Arif Satria, Asisten Pemerintahan, Hukum dan Kesejahteraan Sosial Provinsi Jawa Barat Rd. Dewi Sartika, Direktur Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah pada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Drajat Wisnu Setyawan dan profesional di bidang pelayanan publik Mochamad Mustafa

(akn/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads