Beli Gergaji-Gali Kuburan, Begini Persiapan Sejoli Pelaku Mutilasi

Beli Gergaji-Gali Kuburan, Begini Persiapan Sejoli Pelaku Mutilasi

Yogi Ernes - detikNews
Kamis, 17 Sep 2020 20:18 WIB
Polisi telah menangkap dua pelaku mutilasi di Apartemen Kalibata City. Keduanya adalah Djumadil Al Fajri dan Laeli Atik Supriyatin yang merupakan pasangan kekasih.
Polisi merilis penangkapan sejoli pelaku mutilasi. (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Polisi menyebut pasangan sejoli Laeli Atik Supriyatin (27) dan Djumadil Al Fajri (26) telah merencanakan pembunuhan Rinaldi Harley Wismanu (33). Kedua tersangka telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghabisi nyawa korban hingga upaya untuk meninggalkan jejak.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan pembunuhan diawali ketika tersangka Laeli mengajak korban bertemu dan menyewa unit di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat, pada 5 September 2020. Korban dan tersangka Laeli sepakat dan menyewa apartemen pada 9-12 September.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di situ mereka merencanakan untuk menghabisi korban. Tanggal 9 September masuk dan rupanya DAF (Djumadil Al Fajri) sudah mendahului masuk di apartemen tersebut dan DAF sembunyi di kamar mandi," jelas Irjen Nana Sudjana di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/9/2020).

ADVERTISEMENT

Ketika korban dan tersangka Laeli berhubungan badan, tersangka Djumadil kemudian mengeksekusi korban. Korban dipukul batu bata sebanyak tiga kali, lalu ditusuk tujuh kali hingga tewas.

Selanjutnya, mereka memindahkan jasad korban ke dalam kamar mandi. Saat itulah kedua tersangka kemudian memutuskan memutilasi jasad korban.

"Mereka membeli golok dan gergaji dan kembali ke apartemen itu untuk melakukan mutilasi. Ini salah satu perbuatan keji dan memutilasi menjadi 11 bagian," katanya.

Tonton video 'Pelaku Mutilasi Siapkan Kuburan Rinaldi di Kontrakan':

[Gambas:Video 20detik]



Kedua tersangka lalu memasukkan potongan tubuh korban ke dalam dua buah koper dan satu tas ransel yang sudah dipersiapkan. Untuk menghilangkan jejak di apartemen itu, mereka membeli seprai baru.

"Setelah itu, mereka juga membeli seprai baru dan cat warna putih untuk mengecat bercak darah di tembok," imbuhnya.

Selanjutnya, mereka menyewa unit di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jaksel. Di sana, mereka menyimpan jasad korban yang sudah dimasukkan ke dalam koper dan tas ransel.

Mereka menyewa unit di Apartemen Kalibata City sambil menunggu tempat untuk menguburkan jasad korban. Mereka mengontrak sebuah rumah di perumahan di Cimanggis, Depok, untuk dijadikan sebagai 'kuburan' korban.

"Mereka ini nyewa juga di Kalibata City beberapa hari, sambil menunggu kemudian untuk mencari tempat pemakaman. Mereka ingin mendapatkan kontrakan dan sebenarnya mereka sudah menggali di belakang kontrakan itu. Jadi ke sana hanya untuk menyimpan sementara di Apartemen Kalibata City itu," paparnya.

Namun rencana mereka menguburkan jasad korban ini gagal. Tim dari Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya di bawah pimpinan Kompol Handik Zusen, AKP Noor Marghantara, dan AKP Mugiya, berhasil menangkap keduanya di Depok pada Rabu (16/9) sore.

Halaman 2 dari 2
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads