TNI Angkatan Udara (AU) mengatakan sebuah bom latih jenis P-100 (practice 100 pounds) miliknya jatuh di perbatasan area latihan pesawat tempur dengan permukiman warga di Sulawesi Selatan (Sulsel). TNI AU memastikan bom tersebut tak meledak karena isinya bukan bahan peledak, melainkan semen.
"Itu kan bom latih, bukan bom isinya. Jadi besi dan isinya semen, tidak meledak," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma Fajar Adriyanto kepada detikcom, Kamis (17/9/2020).
Fajar menjelaskan, peristiwa itu terjadi pukul 11.00 Wita di Kabupaten Takalar pada Rabu (16/9). Saat itu pesawat Sukhoi sedang latihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedang kegiatan latihan rutin Skadron Udara 11, Lanud Hasanuddin, Makassar. Kan latihan pengeboman, penembakan. Lokasi (jatuhnya bom latih) itu memang area pengeboman, ada satu (bom latih) yang istilahnya undershoot, yang jatuh di tanah kosong," jelas Fajar.
"Ada perbatasan antara air weapon range (AWR) Takalar dengan perumahan penduduk. (Perbatasan) Itu agak jauh, sekitar beberapa puluh meter ke arah tanah kosong, kebun, semak-semak," sambung Fajar.
Fajar menerangkan pihak Lanud Hasanuddin telah mengecek lokasi jatuhnya bom latih tersebut dan sudah menyambangi masyarakat sekitar. Masyarakat, lanjut Fajar, mengaku tak mengalami kerugian dan tak ada ledakan dari bom latih itu.
"Kami sudah datangi masyarakat sana, apakah ada kerugian. Dari masyarakat bilang tidak ada, tidak ada yang meledak," ucap Fajar.