Gus Miftah Jengkel Jokowi dan Banser Dikaitkan soal Ali Jaber

Gus Miftah Jengkel Jokowi dan Banser Dikaitkan soal Ali Jaber

Sudrajat - detikNews
Rabu, 16 Sep 2020 07:43 WIB
Gus Miftah bersama Syekh Ali Jaber dan Deddy Corbuzier
Gus Miftah, Syekh Jaber, dan Deddy Corbuzier (Foto: Dok. Pribadi)
Jakarta -

Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji KH Miftah Maulana Habiburrohman mengingatkan khalayak untuk senantiasa bersabar dan mengedepankan prasangka baik dalam menyikapi sebuah peristiwa atau isu. Sebaliknya, bila rasa curiga dan selalu tendensius yang dikedepankan dikhawatirkan orang semacam itu justru yang akan dianggap bermasalah secara kejiwaannya.

Kiai yang akrab disapa Gus Miftah mengutarakan hal tersebut terkait aksi penusukan terhadap Ali Saleh Mohammed Ali Jaber (Syekh Ali Jaber) di Lampung, Minggu malam (13/9/2020). Sebagian warganet di media sosial langsung merespons bahwa pelaku aksi tersebut akan dinyatakan gila atau sakit jiwa sehingga terbebas dari hukum.

"Mungkin pernah ada dugaan seperti itu tapi sebaiknya tidak mudah menggeneralisasi. Seseorang dianggap gila atau tidak, perlu dibuktikan lewat tes kejiwaan oleh ahlinya bersama penyidik kepolisian," kata Gus Miftah kepada detikcom sebelum syuting program Khazanah Islam di studio Trans7, kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengaku tidak habis pikir dengan sikap dan pikiran sejumlah warganet yang menyebut aksi penusukan terhadap Syekh Jaber sebagai indikasi ketidaksukaan pemerintahan Jokowi terhadap ulama. Ada lagi yang menyebut pemerintahan Jokowi saat ini tengah membangkitkan PKI, atau dianggap jangan-jangan Banser menjadi dalang penusukan.

"Waduh itu wis kebablasen, ngawur kabeh. Jujur, muangkel bener saya membaca komentar-komentar semacam itu di medsos. Tidak rasional dan adu domba saja," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Gus Miftah menegaskan ia dan para sejawatnya sesama dai selama ini tidak pernah mendapatkan hambatan untuk berdakwah, baik di televisi maupun ke daerah-daerah. Karena itu Gus Miftah mengaku tak paham jika kemudian ada narasi seolah pemerintah tidak menyukai ulama. "Sangat tidak logis wong wapresnya Abah Kiai Maruf itu ulama, wakil menteri agamanya juga ulama," ujarnya.

Di sisi lain, ia berharap polisi bertindak profesional dengan mengusut kasus penusukan terhadap Syekh Jaber ini dengan transparan dan tuntas. Dia juga mengajak masyarakat untuk mendoakan agar Syekh Jaber kembali fit dan berdakwah dengan penuh semangat.

"Memang ke depannya, saya kira pihak panitia juga harus menjaga betul aspek keamanan para dai yang diundang ya," ujar Gus Miftah.

Tonton video 'Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber, Mahfud MD Janji Diusut Terbuka':

[Gambas:Video 20detik]



(jat/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads