Sebanyak 28 dokter umum dilibatkan untuk menangani pasien COVID-19 di RSUD AW Sjahranie Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Hal ini dilakukan karena peningkatan pasien Corona.
"Dokter yang bertugas juga perlu untuk dimobilisasi. Karena, ada pasien lain di luar COVID-19 yang memerlukan perawatan mereka. Dari itu, untuk membantu mereka akan ada 28 dokter umum yang direncanakan ikut membantu tugas dokter spesialis," kata Kepala Instalasi, Humas, dan PKRS RSUD AW Syachranie, dr Arysia Andhina, Senin (14/9/2020).
Dia mengatakan saat ini ada 21 dokter spesialis yang menangani pasien Corona. Mereka terdiri atas 3 orang dokter spesialis paru-paru, 2 orang dokter spesialis penyakit dalam, 6 orang dokter anestesi, dan 10 orang dokter spesialis anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini lanjut Arysia jumlah perawat yang ada sebanyak 97 orang yang bertugas di 3 ruang perawatan COVID-19. Adapun rinciannya, 30 perawat di Ruang Seruni, 37 perawat di Ruang Tulip, dan 30 perawat di Flamboyan.
"Untuk perawat yang bertugas di 3 ruang perawatan COVID-19, memerlukan kesiapan mental dan fisik. Oleh karena itu, mereka juga berhak mendapatkan libur dinas, atau istirahat, untuk memulihkan kondisi fisik mereka setelah bertugas di ruang perawatan COVID-19," kata Arysia.
Selain itu, manajemen RS menambah ruang isolasi untuk merawat pasien COVID-19. Arysia mengatakan ketersediaan ruang rawat saat ini sudah hampir penuh.
"Direksi RSUD AWS, telah merencanakan 2 ruangan tambahan yang diharapkan bisa menampung pasien yang terus meningkat," kata Arysia.
Namun penambahan ruang itu tidak bisa tersedia dengan cepat karena harus melakukan beberapa perubahan di ruangan agar bisa digunakan untuk pasien COVID-19. Dia mengatakan kapasitas maksimal tempat tidur pasien yang ada saat ini berjumlah 58 tempat tidur.
"Dari IGD ke ruang isolasi biasa, atau ke ruang perawatan intensif COVID, ataupun adanya pasien yang meninggal sehingga jumlah tempat tidur yang tersedia untuk pasien COVID per hari, tidak bisa diprediksi," tambah Arysia.
(jbr/jbr)