Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Erwin Aksa, yang sempat terpapar virus Corona (COVID-19), menyoroti dua hal terkait penanganan Corona di Ibu Kota. Pertama adalah soal ketersediaan ruang ICU dan kedua soal kemampuan contact tracing yang harus ditingkatkan.
"Selamat pagi. Kita sudah masuk alumni COVID juga," kata Erwin dalam diskusi virtual Populi Center dan Smart FM yang bertajuk 'PSBB Lagi?' pada Sabtu (12/9/2020).
Erwin kemudian menilai rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat kebijakan PSBB total karena banyak ruang ICU di Jakarta yang penuh. Ia mendapat informasi penuhnya ruang ICU melalui kerabatnya yang bertugas di rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya kira kenapa kita lockdown dan sebagainya, karena mungkin Pak Anies mendengar bahwa jumlah ICU di Kota Jakarta sudah penuh. Dan itu ter-confirmed teman saya yang dokter anestesi yang bertugas di ICU Kota Jakarta bahwa ICU di Jakarta penuh. Artinya, jumlah orang masuk RS tinggi," ujar Erwin.
Lebih lanjut Erwin menilai Jakarta harus tetap lockdown atau menerapkan PSBB total. Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta juga perlu melakukan tracing COVID-19 sesuai standar World Health Organization (WHO).
"Saya kira Jakarta harus tetap lockdown. Kedua contact tracing yang harus dibangun Pak Anies, harus ada 30 orang per 100 ribu penduduk sehingga inilah bekerja men-tracing orang yang kena COVID-19. Jadi ratio goals standar WHO itu adalah 30 contact tracer per 100 ribu penduduk. Jadi ini harus dibangun," tutur Erwin.
Erwin juga meminta Anies membangun tempat isolasi bagi penderita COVID-19, khususnya untuk masyarakat yang memiliki keterbatasan tempat untuk jaga jarak.
"Kemudian tempat isolasi harus dibangun. Apalagi masyarakat yang kumuh itu tidak ada social distancing dan sebagainya, jadi harus disiapkan tempat karantina baik hotel maupun asrama yang bisa dipakai jadi tempat isolasi," tutur Erwin.
Diketahui, elite Partai Golkar yang juga pengusaha Erwin Aksa mengumumkan bahwa dia positif virus Corona (COVID-19) pada Selasa (1/9). Erwin Aksa langsung melakukan isolasi mandiri.
Tonton juga video 'Tim Riset Sebut 70% Warga RI Harus Divaksin Corona, Kenapa?':