Calon Wawalkot Depok Desak Politikus PKS Minta Maaf soal 'Sekamar Sama Saya'

Calon Wawalkot Depok Desak Politikus PKS Minta Maaf soal 'Sekamar Sama Saya'

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 11 Sep 2020 16:12 WIB
Calon Wakil Walikota Depok, Afifah Alia (Dok. Instagram Pribadi)
Afifah Alia (Dok. Instagram Pribadi)
Jakarta -

Calon wakil wali kota Depok, Afifah Alia, marah karena merasa dilecehkan lawannya, Imam Budi Hartono, dengan ucapan 'sekamar sama saya saja'. Afifah mendesak politikus PKS itu minta maaf.

"Yang saya inginkan adalah permintaan maaf, dan janji untuk tidak mengulangi pelecehan seperti ini kepada saya maupun perempuan lainnya di kota Depok," kata Afifah dalam keterangan tertulis, Jumat (11/9/2020).

Peristiwa yang membuat Afifah geram ini terjadi saat mereka menjalani tes kesehatan di RS Hasan Sadikin, Bandung. Ketika pembagian kamar, Afifah menyebut Imam mengatakan 'sekamar sama saya saja Bu Afifah'. Menurutnya, pasangan Imam di Pilkada Depok, yaitu Mohammad Idris, justru tertawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika itu adalah candaan, sangat tidak pantas candaan itu dilontarkan oleh calon pemimpin kota. Candaan itu menyiratkan ketidakpedulian terhadap perempuan, candaan yang mengandung pelecehan. Apa maksudnya melontarkan 'sekamar sama saya saja bu Afifah' ketika pembagian kamar isolasi bagian dari prosedur pemeriksaan kesehatan paslon. Di rumah sakit," papar politikus PDIP ini.

Afifah heran mengapa dia masih mendapat pelecehan verbal meski berpenampilan tertutup dengan jilbab. Dia lalu mengungkit kasus kekerasan terhadap perempuan di Depok.

ADVERTISEMENT

"Ini seperti wajah kota Depok, di mana kekerasan terhadap perempuan dan anak banyak terjadi, namun di sisi lain pemerintah kota gembar-gembor bahwa kota ini baik-baik saja! Seorang Imam Budi Hartono, 3 periode sebagai DPRD Provinsi, calon wakil wali kota merendahkan saya yang seorang perempuan sebagai lawannya. Bukan adu program, tapi pelecehan!" ungkap Afifah.

Penjelasan Imam Budi Hartono

Dalam penjelasannya, Imam Budi Hartono mengaku tak pernah bermaksud melecehkan Afifah. Versi Imam Budi Hartono, saat itu dia dan Afifah duduk agak berjarak. Dia menyebut Afifah mungkin tak mendengar kalimat yang dia ucapkan sepenuhnya.

"Itu untuk mencairkan suasana agar menghilangkan kekakuan komunikasi sesama paslon, dan yang saya maksud Afifa itu panggilan cucu saya, bukan beliau," kata Imam Budi Hartono kepada wartawan.

"Karena jarak duduk kita berempat berjarak, mungkin nggak kedengar lanjutan ucapan kalimat saya yang menyebut nama cucu, Afifa itu artinya kesederhanaan," kata Imam.

(imk/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads