Budayawan Sumatera Barat (Sumbar) Hasril Chaniago telah mengklarifikasi pernyataannya yang menyebut kakek anggota Komisi III DPR F-PDIP Arteria Dahlan adalah pendiri PKI di Sumbar. Seperti apa pernyataan Hasril yang menjadi sorotan itu?
Pernyataan tersebut disampaikan Hasril dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang pada Selasa (8/9). Hasril berbicara dalam konteks keragaman politik masyarakat Sumbar.
Saat itu kekuatan politik di Sumbar memang Masyumi. Namun ada juga PKI sebagai kekuatan politik ketiga terbesar. Dia lalu menyinggung nama Bachtarudin, pendiri PKI di Sumbar, yang disebutnya sebagai kakek Arteria Dahlan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyumi bisa mengantarkan satu wakil, ini masih kakek ini sama Arteria Dahlan ini. Namanya Bachtarudin. Dalam satu keluarga di Minangkabau itu bisa lahir berbagai aliran politik. Dia masih ada garis keturunannya dengan Rasuna Said. Masyumi," kata Hasril.
"Arteria Dahlan ini kakeknya itu Bachtarudin. Bachtarudin itu pendiri PKI Sumatera Barat, anggota konstituante setelah Pemilu '55," lanjut dia.
Arteria, yang juga ada di acara tersebut, tak menyanggah. Dia saat itu diam tak menanggapi.
Dimintai konfirmasi sehari setelahnya, Arteria membantah pernyataan Hasril.
"Tidak benar saya cucu seorang tokoh PKI," kata Arteria saat dimintai konfirmasi, Rabu (9/9).
Arteria mengatakan memang ada tokoh PKI bernama Bachtarudin. Namun Bachtarudin yang disebut Hasril sebagai kakeknya itu, ditegaskan Arteria, tidak memiliki hubungan kekeluargaan dengannya.
"Memang ada tokoh PKI dari Maninjau bernama Bachtarudin. Tidak ada hubungan kekeluargaan antara Bachtarudin dengan kakek dan nenek saya, baik dari pihak ayah maupun ibu," tegasnya.
Arteria lalu menjelaskan silsilah keluarganya. Ia menjelaskan, dalam silsilah keluarga besarnya, kakek Arteria tidak ada yang bernama Bachtarudin.
"Kakek saya namanya Dahlan, bukan Bachtarudin yang tokoh PKI itu. Jadi namanya AD itu adalah Arteria Dahlan bin Zaini bin Dahlan bin Ali bin Sulaiman. Mereka semua orang-orang alim. Nenek saya Bu Nian (Dahniar) guru ngaji orang-orang di Maninjau lebih dari tiga generasi," ungkapnya.
"Ya salah itu (kakeknya tokoh PKI). Nenek saya tokoh Masyumi. Ayah saya dibimbing sama Ummi Rasuna Said. Kakek saya yang dari Ibu H Abdul Wahab, saudagar, pedagang di Tanah Abang. Masuk Jakarta tahun 1950. Semua perantau pasti diurus kakek saya kala itu," imbuhnya.
Keluarga besar Arteria disebut tak terima atas pernyataan Hasril. Ada keinginan keluarga besarnya untuk melapor ke polisi demi meluruskan pernyataan Hasril yang dilontarkan di televisi.
Namun, belakangan diketahui, Hasril dan Arteria telah berkomunikasi. Hasril telah memberikan klarifikasi soal pernyataan 'cucu PKI' itu kepada Arteria.
Tonton video 'Arteria Dahlan Tepis Isu Kakeknya Pendiri PKI di Sumbar':
Dengan izin Hasril, Arteria menunjukkan pernyataan klarifikasi Hasril kepada detikcom, Jumat (11/9/2020). Arteria menilai klarifikasi itu bentuk permintaan maaf. Dia menyatakan akan mencoba berbicara dengan keluarga besarnya agar mengurungkan niat melaporkan Hasril ke polisi.
"Saya maafkan, kan saya orang Minang, harus membudayakan penyelesaian secara kekeluargaan. Tabayun sudah dilakukan, hasil klarifikasinya seperti ini. Insyaallah saya bicara dengan keluarga untuk hentikan upaya hukum," kata Arteria
Hasril pun mengakui sudah menyampaikan klarifikasi kepada Arteria, sedangkan soal minta maaf adalah bagian dari etika semata. Dia meminta kalimat klarifikasinya dibaca utuh.
"Baca utuh kalimat saya itu, jangan salah tafsirkan. Dia bilang, 'Bang, bisa saya share?' Silakan, saya juga ingin bantu kalau ada klarifikasi, tapi jangan dikatakan saya minta maaf, baca itu utuh dulu. Nanti bilang saya minta maaf oleh media itu salah itu," kata Hasril.
Hasril merasa tak bisa dipolisikan karena tak ada yang salah dari pernyataannya. Dia juga mengatakan ada 400 pengacara Minang yang siap membantunya jika memang dirinya dipolisikan.
"Arteria kan sekarang posisinya minta bantu saya, saya bantu, saya bilang kan. Ndak ada celah dia kalau mau nuntut secara hukum, tapi dia saya posisikan dia itu adik saya, dari Minang gitu kan. Walaupun dia anggota DPR dan saya bukan siapa-siapa gitu kan, tapi saya punya wibawa, karena saya punya pemahaman tentang budaya gitu kan," ujarnya.
Berikut pernyataan klarifikasi Hasril yang ditunjukkan Arteria:
Walkm salam Ari. Baik Ari. Saya mohon maaf, sudah berulang-ulang saya dengar pernyataan di ILC itu, saya tidak menuduh seperti itu, hanya ingin mengungkap tradisi demokrasi orang Minangkabau yang begitu toleran. Dan ketika berbicara ttg topik itu, saya memulainya bahwa Ari dari keluarga Masyumi, dari garis Rasuna Said. Tapi di situ ada lahir Tokoh PKI, Bachtaruddin. Kalau dilihat generasi itu terbilang generasi kakek dari Ari.
Dan saya yakin, tidak niat buruk saya untuk merugikan Ari dan PDIP, karena saya murni budayawan dan wartawan dan tak pernah masuk satu partai politik pun. Saya punya teman-teman baik di semua tokoh partai.
Sebelum bicara di ILC, saya pun sudah menyampaikan informasi itu pada Ari waktu rehat. Saya bangga dengan Ari.yang dapat kursi DPR dari Jawa Timur, bagi saya penulis sejarah dan biografi, Ari itu orang Minang yang membanggakan. Kalau istilah awak "ayam jantan yang berkokok di kandang orang".
Karena saya berharap Ari terus sukses, makanya saya beri nasihat agar banyak membaca literatur dan referensi.tentang Minang. Dan saya secara terus terang mengingatkan Ari langsung bahwa bersikap seperti itu kepada Pak Emil Salim adalah sebuah kekeliruan. Tidak ada yang saya sembunyikan. Dan saya jauh dari maksud politik, karena sebagai profesional saya tidak bsrpolitik.
Mohon malam.
Kalau ada media yang menghubunhi saya atau apa saya, saya bersedia memberi klarifikasi yang terang jelas.
Ada media/wartawan yang mencoba mempertentangkan kita, selalu saya tolak, karena saya juga tidak mau terjebak dalam agenda yang saya tak ada kepentingan sama sekali.
Misalnya, disampaikan ke saya bahwa AD telah membuat pernyataan tertulis bahwa akan membawa saya ke ranah hukum. Saya tak mau menanggapi itu, saya tanya mana pernyataan tertulis tersebut. Lalu disampaikan link berita, pernyataan Ari di DPR. Saya jawab itu bukan pernyataan tertulis, tapi pernyataan yang ditulis. Itu beda. Penulisnya belum tentu punya niat baik.
Saya tak pernah mau dipertentangkan hanya untuk kepentingan bisnis media atau politik.
Mohon Ari maklum. Kalau ada wartawan dari pihak Ari ingin saya memberi klarisifikasi lebih jelas, saya siap memberikannya. Tv, tulis ataupun online.