Klarifikasi PKS Soal Gepokan Duit dari Cabup Merauke

Round-Up

Klarifikasi PKS Soal Gepokan Duit dari Cabup Merauke

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 11 Sep 2020 13:01 WIB
Viral video bacabup Merauke, Hendrikus Mahuze, dinarasikan diduga memberikan suap miliaran rupiah ke DPD PKS Merauke demi mendapat rekomendasi (dok Istimewa)
Foto: Viral video bacabup Merauke, Hendrikus Mahuze, dinarasikan diduga memberikan suap miliaran rupiah ke DPD PKS Merauke demi mendapat rekomendasi (dok Istimewa)
Jakarta -

PKS memberikan klarifikasi terkait video viral di media sosial yang menunjukan bakal calon Bupati Merauke, Hendrikus Mahuze, diduga memberikan suap miliaran rupiah ke DPD PKS Kabupaten Merauke demi mendapatkan surat rekomendasi. PKS membantah kalau uang tersebut hasil suap.

Awalnya dugaan suap ini diungkapkan oleh Bawaslu Pusat. Pihak Bawaslu menduga ada pelanggaran dari kejadian ini.

"Ada dugaan melanggar," kata Anggota Bawaslu Pusat, Rahmat Bagja kepada wartawan, Rabu (9/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagja mengatakan akan meneruskan temuan kejadian ini ke Bawaslu di bawahnya. Baik Bawaslu Papua maupun Bawaslu Merauke.

"Kami akan teruskan ke Bawaslu Merauke. Dan Bawaslu Papua," ujar Bagja.

ADVERTISEMENT

Pihak PKS pun akhirnya buka suara terkait uang yang diduga suap tersebut. Elite PKS Tifatul Sembiring menyebut duit tersebut untuk persiapan Hendrikus berkampanye.

"Jadi itu intinya itu bukan uang sogokan, mahar, dan sebagainya, memang dana awal beliau (Hendrikus) di Merauke," kata Tifatul saat dihubungi detikcom pada Kamis (10/9/2020).

Tonton video 'Penampakan Bacabup Merauke yang Disebut Nyuap Miliaran ke PKS':

[Gambas:Video 20detik]



Anggota Majelis Syuro PKS itu mengatakan Hendrikus juga telah mengklarifikasi video viral yang menyebutnya menyuap PKS demi mendapatkan rekomendasi maju di Pilbup Merauke. Menurut Tifatul, duit yang diberikan Hendrikus ke DPD PKS Merauke untuk persiapan kampanye.

"Jadi dari Pak Hendrikus-nya sudah ada klarifikasi bahkan sudah dimuat itu di media Papua itu bahwa sebetulnya dana itu adalah dana untuk persiapan, ya," ujar Tifatul.

"Konsolidasi yang perlu dilakukan di Merauke untuk kunjungan ke desa dan persiapan acara-acara untuk persiapan kampanye beliau. Jadi bukan sogokan," imbuhnya.

Tifatul menyebut anggaran yang dibutuhkan untuk kampanye tidaklah sedikit. Terlebih, sebut dia, Merauke bukanlah daerah yang luasnya kecil.

"Dalam pilkada itu, ya, memang kita berbiaya tinggi, terutama untuk sosialisasi, atribut misalnya, begitu ya. Apalagi di Papua, Merauke, itu kan Papua, ya, yang wilayahnya juga nggak kecil," ujar Tifatul.

Lebih lanjut, Tifatul mengungkapkan Hendrikus telah mempercayakan PKS untuk mempersiapkan kampanyenya. Eks Menkominfo itu menyebut, daripada menyewa event organizer, lebih baik memberdayakan kader PKS.

"Kan untuk mengadakan acara-acara kan dia nggak bisa mengadakan sendiri langsung semua. Kalau dia sewa event organizer, ya, mahallah. Lebih baik kader PKS yang murah meriah kan. Kan 3 bulan 4 bulan ini di beberapa daerah," tuturnya.

"Tentu, ya, mengumpulkan orang itu kan nggak bisa ngomong kosong berbusa-busa aja tuh. Kan dikasih makan. Kalau bahkan di daerah-daerah itu ada istilahnya dikasi transpor gitu, meskipun mereka datang berjalan kaki tapi ya dibawain apalah gitu, terigu atau apa gitu," lajut Tifatul.

Tifatul juga menegaskan saat ini PKS sedang sibuk mengurusi Pilkada 2020. PKS, kata dia, tidak memiliki cukup waktu untuk mengurusi isu-isu seperti yang mendera Hendrikus.

"Setelah diklarifikasi, itu urusan Pak Hendrikus sama yang nyebarin itu. Kita lagi sibuk urusin Pilkada, kenapa urusin begini-begini, ya, kurang kerjaan kita. Cuma, disayangkan komentar-komentar dianggap sogokan dan sebagainya," tuturnya.

Narasi itu juga sempat dibantah Ketua DPW PKS Provinsi Papua, Kusmanto. Dia menegaskan uang yang diberikan tersebut sebagai kebutuhan untuk membeli alat kampanye pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Merauke.

"Jadi saya sudah konfirmasi terkait video yang viral itu ke pihak pengurus partai maupun kepada calon bahwa uang itu bukan untuk menyuap PKS untuk mendapatkan rekomendasi," ujar Ketua DPP PKS Provinsi Papua, Kusmanto, saat dihubungi, Rabu (9/9).

Kusmanto mengatakan uang itu diberikan pada September ini. Dia mengatakan uang tersebut diberikan sebagai dana kampanye yang dipercayakan dikelola oleh pengurus PKS sebagai salah satu partai pengusung.

"Jadi uang yang diberikan adalah untuk kebutuhan kampanye berupa penyediaan alat-alat kampanye yang dipercayakan kepada pengurus PKS," katanya.

Sebelumnya, sebuah video viral di medsos yang berisikan bakal calon Bupati Merauke, Hendrikus Mahuze, yang dinarasikan memberikan suap miliaran rupiah ke DPD PKS Kabupaten Merauke demi mendapatkan surat rekomendasi.

Video itu diunggah di YouTube pada Senin (7/9) dengan judul 'NGERIII.... CALON BUPATI MERAUKE HENDRIKUS MAHUZE SUAP PKS MILIARAN RUPIAH.... DEMI MENDAPATKAN SUR'. Dilihat pada sore ini, video tersebut sudah dilihat 5.783 kali.

Dalam video berdurasi 49 detik itu, terlihat dua orang menumpuk uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu di sebuah meja. Ada sekitar enam orang di dalam ruangan tersebut. Namun tak terdengar suara dalam video tersebut.

Halaman 2 dari 3
(maa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads