Ketua Komisi XI DPR RI, Dito Ganinduto mengatakan pengumuman PSBB di Provinsi DKI Jakarta dapat memberikan persepsi atau sentimen negatif terhadap masyarakat, pasar, dan investor.
Hal ini ditunjukkan dengan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 4.961 dan melemahnya kurs rupiah dari Rp 14.767/USD menjadi Rp 14.840/USD.
"Pengumuman PSBB oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara langsung direspons oleh market karena ketidakpastian yang masih belum pasti di tengah berbagai kebijakan pemerintah dalam menanggulangi dampak COVID-19 baik pada sisi kesehatan, sosial, dan ekonomi," ujar Dito dalam keterangannya, Kamis (10/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan sesaat setelah dicabutnya PSBB pada Juni 2020, persepsi masyarakat maupun pasar di sektor keuangan menunjukkan arah perkembangan yang positif. Hal ini yang ditunjukkan dari beberapa indikator sektor stabilitas keuangan.
"Kita perlu memahami bahwa kebijakan di sisi perekonomian yang dirumuskan bersama oleh Komisi XI DPR RI bersama Menteri Keuangan, Gubernur BI, OJK, dan LPS dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan dan perekonomian dengan tetap fokus pada sisi kesehatan dari pandemi COVID-19 adalah untuk mengembalikan confident pasar terhadap stabilitas sistem keuangan ke depan," imbuhnya.
Menurut Dito, dengan demikian respons kebijakan yang berimplikasi langsung terhadap sentimen pasar atau keseluruhan perekonomian harus dijaga kepercayaannya untuk meminimalisir dampak sentimen negatif.
"Dengan menyelaraskan berbagai kebijakan antara pemerintah daerah dan pusat," pungkasnya.
Tonton juga 'PSBB Berlaku Lagi, Ini Deretan Aktivitas yang Dibatasi':
(prf/ega)