Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah mengkritik Mendikbud Nadiem Makarim dan mengusulkan semua TV menyiarkan acara pendidikan hingga 50 persen. Komisi X DPR menilai usul Fahri ada benarnya, tapi dengan sejumlah catatan.
"Ada benarnya. Tapi itu sudah dilakukan dengan TVRI yang siarkan acara pendidikan dari jam 07.30 sampai 12.30 (Kalau tidak salah). Dan itu sudah sangat membantu," kata Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf kepada wartawan, Kamis (10/9/10).
Catatan Dede itu adalah tak semua mata pelajaran bisa diajarkan lewat TV. Jika hanya lewat TV, pelajaran berlangsung satu arah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi tidak semua pelajaran bisa one way, harus ada komunikasi juga karena murid bisa bertanya. Kalau di TV tidak mungkin bertanya. Karena kan sifatnya tiap guru beda pengajaran," ujarnya.
Dede mengatakan saat ini Komisi X sedang meminta stasiun TV swasta memberikan ruang untuk kegiatan belajar-mengajar. Ini yang dinilai Dede sesuai harapan Fahri Hamzah.
"Yang lagi kita minta juga agar TV swasta berikan waktu untuk slot pengajaran juga. Mungkin ini juga sesuai harapan Pak FH," imbuhnya.
Sebelumnya, Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah mengkritik Mendikbud Nadiem Makarim terkait rencana pemberian pulsa gratis untuk menunjang pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi COVID-19. Fahri Hamzah meminta Nadiem sedikit cerdas dalam membuat kebijakan.
"Daripada sampeyan sibuk beli gadget dan pulsa, mendingan wajibkan semua TV untuk menyiarkan acara pendidikan sampai 50%. Layar TV sudah ada di rumah penduduk tapi siarannya alamakkkk! Ayolah cerdas dikit napa bikin kebijakan. @jokowi," kata Fahri Hamzah di Twitter-nya, Kamis (10/9).
Tonton juga 'Cara Mendapatkan Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud':
(rfs/tor)