Intensitas curah hujan tinggi di sejumlah daerah Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebabkan dua desa di Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi dilanda banjir. BPBD Sulteng mencatat ada sebanyak 36 pemukiman warga dan 1 pesantren rusak.
"Untuk banjir yang terjadi di Desa Oloboju diakibatkan karena meluapnya air dari sungai kering, 3 rumah warga rusak ringan. Sementara untuk di Desa Sidera banjir terjadi setelah jebolnya drainase yang sudah tidak mampu menampung air akibat curah hujan yang tinggi. 33 rumah warga dan 1 pesantren terendam banjir," kata kasub Logistik BPBD Sulteng, Andi Sembiring, pada Rabu (9/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir yang terjadi akibat curah hujan tinggi terebut berlangsung sejak pada (8/9) sore hingga di waktu malam hari. Menurut Andi bahwa proses evakuasi terhadap warga ketempat atau dataran yang tinggi, serta menyelamatkan barang-barang warga yang tertimbun lumpur dilakukan dengan berhati-hati dan kewaspadaan terjadi banjir susulan.
"Hujan masih terus terjadi, sejak pagi tadi hingga sore saat berlangsungnua proses evakuasi baik warga maupun barang barang berharga milik korban banjir,"ucap Andi.
Diketahui dalam catatan BMKG bahwa sejak pekan terakhir sejumlah wilayah di Sulteng berperpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir/kilat dan angin kencang pada Sore dan Dinihari di wilayah Kab/Kota : Palu, Donggala, Sigi, Parimo, Poso, Touna, Tolitoli, Buol, Morowali, Morowali Utara, Banggai, Banggai Laut dan Banggai Kepulauan.
(aik/aik)