Gempa bumi magnitudo (M) 5,4 mengguncang Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut). Gempa mengakibatkan warga terluka dan puluhan rumah penduduk rusak.
"Jadi rinciannya ada, 27 rumah rusak ringan, 4 rumah ibadah, dan 2 orang korban luka atau patah. Besok pagi tim turun lokasi untuk menghitung kerugian dan membawa santunan bahan makanan," kata Wakil Bupati Talaud Moktar Parapaga kepada wartawan, Rabu (9/9/2020).
Moktar menjelaskan, secara rinci, guncangan gempa berdampak di Kecamatan Beo, Rainis dan Pulutan, Melonguane. Untuk diketahui, koordinat gempa ada di 4,00 Lintang Utara dan 126,72 Bujur Timur (BT) atau 4 kilometer arah timur laut dari Melonguane.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Kecamatan Beo, 11 unit bangunan rumah rusak ringan, 2 unit rumah ibadah, dan 1 orang luka. Sedangkan di Kecamatan Rainis, 8 unit rumah rusak ringan, 1 unit rumah ibadah rusak, dan satu orang patah kaki. Di Kecamatan Pulutan, 8 unit rumah rusak ringan, dan 1 unit rumah ibadah rusak.
Tercatat ada 7 kali gempa susulan pascagempa pertama. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa tersebut bergeser sedikit ke koordinat 4,08 LU dan 126,74 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 11 kilometer arah timur laut Melonguane.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," Kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Sulut, Edward H Mengko.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Melonguane III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah) serta Sangihe II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Gempa susulan terakhir berkekuatan Magnitudo 4,3 yang terjadi sekira pukul 22.17 Wita dengan episenter gempa bumi berada titik koordinat 4,24 LU-126,76 BT, pada jarak 28 km Timur Laut Melonguane-Sulut pada kedalaman 44 km.
"Sudah tujuh kali terjadi gempa susulan dengan kisaran magnitudo minimum M 4,1 dan maksimum M 5,7," ujar Edward H Mengko.
![]() |