Arahan Jokowi di Haornas 2020: Tingkatkan Prestasi-Evaluasi Pembinaan Atlet

Arahan Jokowi di Haornas 2020: Tingkatkan Prestasi-Evaluasi Pembinaan Atlet

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 09 Sep 2020 22:42 WIB
Presiden Jokowi dalam video yang diputar di acara peringatan HUT ke-22 PAN.
Presiden Jokowi (Sachril/detikcom)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang ke-37 secara virtual. Jokowi memberikan sejumlah arahan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali, salah satunya mengevaluasi secara total tata kelola pembinaan atlet.

"Saya pesan kepada Menpora, KONI, KOI, untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional. Kalau selama ini prestasi olahraga kita masih kurang, masih kurang berhasil, itu artinya cara-cara yang selama ini kita lakukan mungkin tidak tepat, mungkin kurang tepat. Kita harus melakukan reboot total. Ekosistem nasional untuk prestasi olahraga harus di-review total. Saya minta tata kelola pembinaan atlet di-review total," kata Jokowi seperti disiarkan langsung di akun YouTube Setpres, Rabu (9/9/2020).

Peringatan Haornas ke-37 digelar di GOR POPKI Cibubur malam ini. Menpora Zainuddin Amali memimpin kegiatan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di awal sambutannya, Jokowi mengatakan pandemi virus Corona membuat berbagai kompetisi olahraga menjadi ditunda. Meskipun demikian, Jokowi mengingatkan bahwa tetap ada imbas positif dari pandemi Corona.

"Akibat pandemi COVID-19 ini berbagai kompetisi olahraga nasional dan internasional harus ditiadakan, harus di-reschedule ulang. Tentu saja hal ini kurang menguntungkan bagi dunia olahraga kita. Tetapi, kondisi ini memberikan kesempatan kepada kita semua untuk melakukan rebooting, untuk melakukan restart untuk merancang ulang ekosistem olahraga nasional kita secara besar-besaran," sebut Jokowi.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Jokowi mengingatkan betapa pentingnya olahraga. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan olahraga bukan hanya bisa menyehatkan jasmani, tetapi juga bisa memperkokoh jiwa patriotisme dan nasionalisme.

"Olahraga membangun karakter disiplin, membangun karakter sportif bahwa menang dan kalah itu biasa, membangun karakter perjuangan, pekerja keras, memperkuat karakter kolaborasi dalam teamwork, dan bahkan memperkokoh jiwa patriotisme dan jiwa nasionalisme," terang Jokowi.

Berikut arahan lengkap Jokowi dalam peringatan Haornas ke-37:

Akibat pandemi COVID-19 ini berbagai kompetisi olahraga nasional dan internasional harus ditiadakan, harus di-reschedule ulang. Tentu saja hal ini kurang menguntungkan bagi dunia olahraga kita. Tetapi kondisi ini memberikan kesempatan kepada kita semua untuk melakukan rebooting, untuk melakukan restart untuk merancang ulang ekosistem olahraga nasional kita secara besar-besaran. Dan dalam peringatan Hari Olahraga Nasional kali ini saya mengajak bapak-ibu dan saudara-saudara semuanya, para insan olahraga untuk secara serius melakukan refleksi, melakukan evaluasi diri dan kemudian menyiapkan langkah-langkah besar untuk melakukan lompatan-lompatan besar untuk kemajuan dunia olahraga kita.

Olahraga mempunyai peran sangat penting bagi kehidupan kita sebagai individu, maupun sebagai masyarakat dan bangsa. Pertama, olahraga adalah instrumen penting dalam pendidikan, bukan hanya dalam pendidikan jasmani, bukan hanya menguatkan fisik, tetapi olahraga juga pendidikan karakter. Olahraga membangun karakter disiplin, membangun karakter sportif, bahwa menang dan kalah itu biasa. Membangun karakter perjuangan, pekerja keras, memperkuat karakter kolaborasi dalam teamwork dan bahkan memperkokoh jiwa patriotisme dan jiwa nasionalisme. Yang kedua, olahraga merupakan instrumen meningkatkan produktivitas. Tidak mungkin produktivitas bisa ditingkatkan tanpa ada kesehatan yang prima dari warganya. Olahraga harus menjadi keseharian warga masyarakat, menjadi keseharian para pegawai, menjadi keseharian bagi kia semua di kantor-kantor pemerintah, perusahaan, dan berbagai organisasi lainnya. Oleh karena itu olahraga bukan hanya urusan individu, juga bukan hanya urusan kemenpora, tetapi menjadi urusan kita semuanya. Olahraga harus didukung oleh infrastruktur yang baik, didukung oleh budaya dan gaya hidup, dan didukung oleh teknologi dan manajemen yang baik.

Bapak-ibu yang saya hormati, olahraga juga bisa menjadi salah satu pendongkrak perekonomian nasional. Tadi sudah disampaikan Bapak Menpora. Olahraga merupakan industri yang cakupannya sangat luas. Mulai dari industri event, industri pakaian, sepatu, bola dan lain-lain. Lalu juga industri media dan industri penyiaran, termasuk industri souvenir, piala, stiker dan lain-lain, yang dapat melibatkan UMKM kita sampai perusahaan multinasional. Target pasarnya bukan hanya masyarakat daerah, bukan hanya pasar nasional, tetapi juga pasar global. Olahraga membuka peluang besar bagi Indonesia untuk mengembangkan sport tourism. Sport tourism telah menjadi tren pariwisata baru yang pasarnya sangat besar, sangat luas, yang akan memberikan multiplayer effect pada kegiatan ekonomi masyarakat. Kita punya banyak tempat indah untuk pengembangan sport tourism, mulai dari gunung, laut, dan danau, yang selain alam yang indah juga kaya dengan seni dan budaya. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk acara olahraga, seperti terbang layang, menyelam, sepeda, atletik dan olahraga rekreatif lainnya. Peluang pengembangan sport tourism ini semakin besar pascapandemi nanti. Masyarakat akan lebih memilih berolahraga dan berwisata di alam terbuka, di alam bebas. Peluang ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk Indonesia yang alamnya indah.

Bapak-ibu dan saudara-saudara yang saya hormati, terakhir, saya pesan kepada Menpora, KONI, KOI, untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional. Kalau selama ini prestasi olahraga kita masih kurang, masih kurang berhasil, itu artinya cara-cara yang selama ini kita lakukan mungkin tidak tepat, mungkin kurang tepat. Kita harus melakukan reboot total. Ekosistem nasional untuk prestasi olahraga harus di-review total. Saya minta tata kelola pembinaan atlet di-review total. Rancang tata kelola pembinaan atlet yang tersinergikan dengan baik dari daerah sampai pusat, dari lembaga pendidikan umum sampai lembaga pendidikan olahraga, tingkatkan sinergi antara organisasi cabang olahraga sampai ke Kemenpora. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru juga harus kita lakukan, bukan hanya untuk pengembangan pusat, pelatihan yang berbasis science, tetapi juga pengembangan manajemen baru yang lebih baik. Kembangkan sistem informasi dan big data analytic yang dapat mendeteksi calon-calon atlet yang berkualitas.

Ingat bahwa penduduk kita 267 juta lebih dan mayoritas adalah generasi muda. Sangat tidak masuk akal jika kita kekurangan calon atlet yang berbakat, pasti jutaan yang berbakat. Kalau kurang calon yang salah pasti manajemennya, bukan kekurangan bakatnya. Oleh karena itu sistem pembinaan atlet nasional, sekali lagi, harus di-review total. Saya minta kepada Menpora harus segera mengajak semua pihak yang terkait untuk merancang ulang sistem pembinaan atlet kita secara besar-besaran dan segera melaporkan hasilnya kepada saya. Sekali lagi, sebagai sebuah negara besar kita harus punya nama besar di kompetisi olahraga-olahraga di arena-arena internasional. Kita pernah mempunyai nama-nama besar di tingkat internasional di beberapa cabang olahraga, dan saat ini kita juga masih mempunyai nama-nama besar.

Dalam kesempatan yang baik ini saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para atlet yang telah berjuang mengibarkan bendera Merah Putih dan mengumandangkan Indonesia Raya, yang telah mengharumkan nama Indonesia di arena-arena internasional. Kontribusi bapak-ibu dan saudara-saudara selalu melekat dalam coretan sejarah olahraga Indonesia. Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan. Selamat Hari Olahraga Nasional, jadikan olahraga sebagai bagian dari pola hidup sehat kita, masyarakat sehat, negara kuat dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim kita memulai semangat baru olahraga untuk negara kita Indonesia maju.

Halaman 2 dari 2
(zak/gbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads