Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, atas izin Allah, DKI Jakarta bisa menurunkan angka kematian akibat Corona secara signifikan. Namun angka tersebut juga diikuti kasus positif yang terus bertambah.
"Sampai dengan saat ini ada 1.147 saudara-saudara kita yang ada di Jakarta yang telah wafat akibat COVID-19. Memang melihat angka kematian COVID-19 atau case fatality rate sesungguhnya tingkat kematian COVID di Jakarta memang rendah, yaitu 2,7 persen. Rendah dari tingkat kematian nasional di angka 4,1 persen, bahkan global 3,3 persen," kata Anies dalam tayangan YouTube Pemprov DKI, Rabu (9/9/2020).
"Atas izin Allah, Jakarta secara signifikan berhasil menekan angka kematian itu. Atas izin Allah, para tenaga kesehatan di Jakarta yang sigap menangani setiap kasus mempertaruhkan nyawa risiko kesehatan diri mereka sendiri," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies mengatakan jumlah tes Corona di Jakarta juga terus ditingkatkan sehingga bisa melacak kasus lebih banyak.
"Dan alhamdulillah dengan jumlah tes yang juga tes memadai ikut mendukung Jakarta untuk menemukan kasus lebih dini sehingga bisa dilakukan," katanya.
Meski demikian, Anies mengatakan penurunan angka kematian COVID-19 juga diikuti jumlah kasus COVID-19 yang terus meningkat. Angka itu juga terus menambah kasus kematian di DKI.
"Walaupun tingkat kematian di Jakarta terus menurun tapi jumlah absolute-nya tambah, secara absolute jumlah kematian kita juga tambah," tuturnya.
Lebih lanjut, Anies mengatakan jumlah kasus kematian akibat COVID pada pertengahan Agustus hingga September ini terus meningkat. Serta pemakaman dengan protap COVID juga terjadi peningkatan.
"Kalau kita lihat di data gambar di mana tingkat kematian di Jakarta meskipun tingkatnya rendah tapi absolute-nya terus meningkat, jumlah atau tingkat kematiannya sejak pertengahan Agustus sampai dengan September menunjukkan tren yang meningkat ini adalah kondisi yang sangat tidak menggembirakan. Angka pemakaman yang menggunakan protap COVID juga meningkat," katanya.