Sebanyak 20 tenaga kesehatan di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjalani tes swab. Tindakan dilakukan karena para tenaga medis memiliki riwayat kontak langsung dengan pasien balita yang terkonfirmasi positif Corona.
Mereka terdiri dari perawat, bidan, dan dokter. Para tenaga medis yang bekerja di Puskesmas Kota Dompu itu diambil sampel swab-nya oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Dompu.
"Setelah dirujuk ke rumah sakit, diambil swab-nya ternyata positif. Makanya mereka, dokter dan paramedis, ini di-swab tadi malam di Sanggilo. Ndak diisolasi, tunggu hasilnya dulu," ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Dompu, Maman, kepada wartawan, Rabu (9/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun para tenaga medis tersebut tidak langsung diminta menjalani isolasi mandiri. Alasannya, gejala awal pasien hanya pneumonia.
Maman menyadari keputusan membiarkan tenaga medis tetap bekerja berbahaya bagi penularan virus Corona. Bahkan berpotensi merepotkan proses pelacakan kontak bila nantinya dinyatakan ada yang positif COVID-19.
Tetapi, kata Maman, atas dasar revisi kelima pedoman penanggulangan COVID-19, pihaknya tak memutuskan menganjurkan isolasi sebelum muncul gejala dari yang bersangkutan.
"Iya memang ini merepotkan tim Gugus Tugas nanti, tapi revisi kelima sekarang ini ndak diisolasi dulu. Setelah diketahui ada gejala baru ini diisolasi," jelasnya.
(jbr/tor)