Anggota Komisi IX DPR Fraksi PDIP Rahmad Handoyo mempertanyakan data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menyebut ada 100 dokter yang meninggal selama pandemi. Handoyo meminta penjelasan apakah seluruh dokter itu meninggal karena menangani COVID-19.
"Pada prinsipnya kita juga perlu sinkronisasi data, karena data itu sangat penting dalam mengambil keputusan dan kebijakan. Nah terkait data IDI yang saudara nakes kita yang gugur khususnya dari tenaga kerja dokter kan ada 100," kata Handoyo kepada wartawan, Rabu (9/9/2020).
"Perlu kita bertanya ke IDI apakah saudara nakes yang gugur terutama dokter itu menangani COVID," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Handoyo menyebut berdasarkan data Kementerian Kesehatan sampai saat ini ada 32 dokter khusus COVID yang meninggal. Sebab menurutnya, dokter yang meninggal karena menangani COVID perlu diperjuangkan santunannya.
"Per hari ini data dokter yang gugur dalam penanganan COVID-19 dari Kemenkes 32 dokter, terus saya bertanya apakah data yang di rilis IDI itu semua dokter gugur adalah dalam bertugas penanganan COVID?," ucapnya.
Untuk itu, Handoyo meminta IDI untuk menyesuaikan data dengan Kemenkes. IDI menurutnya harus bekerja sama agar santunan dapat diberikan kepada keluarga yang berhak.
"Sesuai data yang 32 orang sesuai dengan Kemenkes dan kepadanya berhak diberikan santunan sebesar 300 juta. Untuk itu kita dorong bila data dari IDI belum masuk dalam daftar Kemenkes tentunya bisa lebih kerjasama lagi agar mendapatkan hak sesuai ketentuan, tentu IDI perlu memperjuangkan hak-hak anggotanya bila anggotanya yang berjuang di penanganan COVID yang gugur untuk mendapatkan santunan dari pemerintah," tuturnya.
Sebelumnya, PB IDI menyebut ada 100 dokter gugur selama pandemi COVID-19. IDI menyampaikan dukacita yang mendalam terkait petugas kesehatan yang gugur.
"Sejawat sekalian, sejawat dokter yang gugur dalam penanganan COVID-19 sudah mencapai 100. Demikian juga petugas kesehatan lainnya yang gugur juga bertambah," kata Ketum PB IDI Daeng M Faqih dalam akun Instagram resmi Ikatan Dokter Indonesia, Senin (31/8).
IDI pun meminta pemerintah menjamin ketersediaan alat pelindung diri (APD). IDI akan berkoordinasi dengan Kemenkes dan Satgas.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Satgas dan Kementerian agar APD tetap dijaga tersedia dengan baik," kata Daeng.
Tonton video '100 Dokter Indonesia Telah Gugur Akibat Corona':