Menko PMK Kenang Abdul Malik Fadjar: Beliau Akrab dengan Tokoh Agama Lain

Menko PMK Kenang Abdul Malik Fadjar: Beliau Akrab dengan Tokoh Agama Lain

Wilda Nufus - detikNews
Selasa, 08 Sep 2020 16:17 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy di pemakaman Abdul Malik Fadjar.
Menko PMK Muhadjir Effendy di pemakaman Abdul Malik Fadjar. (Wilda/detikcom)
Jakarta -

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengaku sangat kehilangan atas kepergian mantan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Abdul Malik Fadjar. Muhadjir meyakini sulit mencari orang yang bisa memenuhi kualifikasi seperti Abdul Malik.

"Beliau termasuk pikiran-pikirannya sangat inklusif hubungan antar umat agama sangat baik, mengajar juga di sekolah teologi di Malang. Saya kira hubungannya dengan pastur, dengan romo, dengan pendeta, dengan tokoh-tokoh agama yang lain sangat akrab dan saya rasa sulit untuk mencari bandingan seperti orang yang memiliki kualifikasi seperti Pak Malik," kata Muhadjir kepada wartawan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (8/9/2020).

Muhadjir mengatakan sudah hampir dua bulan tidak bertemu dengan Abdul Malik. Itu disebabkan situasi pandemi virus Corona (COVID-19) yang mengharuskan untuk senantiasa physical distancing, terutama bagi yang sudah lanjut usia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketemu kira-kira sudah lama, dua bulan yang lalu waktu di Malang, ya. Karena kena social distancing ini, PSBB (pembatasan sosial berskala besar) ini, sehingga kita memang batasi kesempatan untuk bertemu dengan beliau, apalagi beliau dalam kondisi sudah rentan usia, sudah lanjut juga. Memang kita menyadari harus membatasi diri, paling hanya lewat telepon-telepon saja," tuturnya.

Muhadjir mengungkapkan Abdul Malik menderita sakit di tulang punggung. Dengan berbagai ikhtiar yang sudah dilakukan keluarga, Abdul Malik kemudian mengembuskan napas terakhir.

ADVERTISEMENT

"Dan alhamdulillah meninggalnya sangat baik, tidak ada tanda-tanda meninggal sebetulnya dan sakit beliau sakit normal, sakit wajar, yaitu ada masalah di tulang punggung dan dioperasi. Saya kira itu sudah ada ikhtiar dari keluarga, dari kita untuk memberi yang terbaik pada beliau dan akhirnya ya memang kita harus pasrah kepada takdir dari Tuhan yang maha kuasa ya, kita semua juga akan menyusul juga," ungkapnya.

Sementara itu, politikus senior Golkar Akbar Tandjung mengatakan Abdul Malik sempat ingin bertemu dengannya untuk berdiskusi tentang politik. Namun, rencana itu tidak sempat terwujud.

"Saya mendengar dari keluarganya bahwa dia ingin bertemu dengan saya bicara soal-soal politik, rupanya rencana beliau bertemu dengan saya itu tidak jadi karena saya sudah cukup lama tidak ketemu dengan beliau, ada niat untuk bertemu dengan saya, tapi rupanya tidak terpenuhi tapi tentu saja tidak mengurangi apa yang menjadi sikap saya terhadap beliau," kata Akbar.

Akbar mengatakan banyak pembelajaran yang ia peroleh dari almarhum Abdul Malik. Semasa hidup, Abdul Malik memiliki perhatian yang besar di dunia pendidikan, agama, dan juga kebangsaan.

"Beliau tokoh yang sangat saya hormati dari segi usia memang beliau lebih tua dari saya tapi dari usia yang lebih tua itu juga banyak pembelajaran yang saya peroleh dari beliau. Beliau mempunyai perhatian besar dalam bidang pendidikan dan pendidikan agama, pendidikan kebangsaan sangat mempunyai perhatian dan lebih dari itu," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, jenazah Abdul Malik Fadjar dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan. Abdul Malik dimakamkan dengan prosesi militer.

Menko PMK Muhadjir Effendy bertindak sebagai inspektur upacara dalam prosesi pemakaman Abdul Malik Fadjar di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (8/9). Menko PMK Muhadjir berdiri di dekat pengeras suara. Sementara itu, di dekat liang lahad, ada rombongan MenPAN-RB Tjahjo Kumolo, politikus senior Golkar Akbar Tandjung, Ketua ICMI Jimly Asshiddiqie, dan imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

Abdul Malik Fadjar dimakamkan di Blok P Nomor 203 B di samping mantan KSAU (Kepala Staf Angkatan Udara) Marsekal TNI Sukardi. Para pelayat pun memberikan penghormatan terakhir sebelum jenazah dimasukkan ke liang lahad. Kemudian jenazah dimasukkan ke liang lahad dengan diawali satu kali letusan senjata prajurit TNI.

Halaman 2 dari 2
(zak/zak)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads