NasDem: Kok Pemprov DKI Biarkan Kerumunan Tanpa Masker di RW Kumuh?

NasDem: Kok Pemprov DKI Biarkan Kerumunan Tanpa Masker di RW Kumuh?

Muhammad Ilman Nafian - detikNews
Selasa, 08 Sep 2020 08:32 WIB
Poster
Ilustrasi Corona (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam berbagai kesempatan menyebut tingginya kasus positif di Jakarta disebabkan oleh jumlah tes Corona yang semakin masif. Bendahara Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Ahmad Lukman Jupiter mengatakan Pemprov DKI seharusnya melakukan langkah konkret lain.

Menurutnya, Anies seharusnya melakukan tindakan pencegahan tanpa pandang bulu. Misalnya, ketika ada tujuh pejabat di Pemprov DKI Jakarta yang positif Corona, Anies seharusnya melakukan lockdown di Balai Kota.

"Anies mestinya lebih terbuka dalam mengungkap data jumlah kasus Corona dengan pasti dan melakukan pencegahan penularan Corona secara masif tanpa pandang bulu. Sudah jelas banyak pejabat yang terpapar, namun sampai saat ini belum ada langkah lockdown di kantor Anies dan jajarannya, apa dibiarkan korban semakin bertambah? Anies mestinya segera melakukan langkah konkret untuk me-lockdown Balai Kota," ujar Jupiter saat dihubungi, Senin (7/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jupiter juga menganggap Pemprov DKI tak serius dalam melakukan pengawasan. Hal itu terjadi karena masih banyaknya masyarakat yang berkerumun tanpa menggunakan masker dan menjaga jarak.

"Di sisi lain, di beberapa lokasi di Jakarta, masih banyak kerumunan warga, khususnya di beberapa RW kumuh, tanpa masker dan tidak ada social distancing. Seperti begini kok dibiarkan, Pemprov kurang serius," katanya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, kata Jupiter, aktivitas warga di kafe di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan juga luput dari pengawasan. Dia mengatakan Pemprov DKI harus segera menertibkannya.

"Itu yang namanya kafe-kafe di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan setiap malam masih banyak yang buka dengan jumlah pengunjung remaja. Kapan ini akan ditertibkan guna mencegah penularan virus Corona. Saya tahu karena saya sering melakukan pemantauan di malam hari atas aktivitas hiburan," ucap Jupiter.

Pada Senin (7/9), data dari situs corona.jakarta.go.id, ada 47.796 kasus positif tercatat di Jakarta. Selain itu, positivity rate atau perbandingan jumlah orang yang positif dengan orang yang dites di Jakarta sebesar 14,1 persen.

Kasus positif COVID-19 sepekan terakhir di DKI:

30 Agustus
- Positif harian: 1.114
- Akumulatif: 39.280
- Jumlah orang yang dites: 4.880
- Positivity rate kasus baru: 14,4%

31 Agustus
- Positif harian: 1.029
- Akumulatif: 40.309
- Jumlah orang yang dites: 7.514
- Positivity rate kasus baru: 13,6%

1 September
- Positif harian: 941
- Akumulatif: 41.250
- Jumlah orang yang dites: 8.222
- Positivity rate kasus baru: 13,6%

2 September
- Positif harian: 1.053
- Akumulatif: 42.303
- Jumlah orang yang dites: 7.870
- Positivity rate kasus baru: 14,4%

3 September
- Positif harian: 1.406 kasus
- Akumulatif: 43.709 kasus
- Jumlah orang yang dites: 7.491
- Positivity rate kasus baru: 13,5%

4 September:
- Positif harian: 895
- Akumulatif: 44.604
- Jumlah orang yang dites: 7.248
- Positivity rate kasus baru: 14,4%

5 September
- Positif harian: 842
- Akumulatif: 45.446
- Jumlah orang yang dites: 6.362
- Positivity rate kasus baru: 14,6%

6 September
- Positif harian: 1.245
- Akumulatif: 46.691
- Jumlah orang yang dites: 6.362
- Positivity rate kasus baru: 14%

(man/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads