Putri Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Indira Chunda Thita, diangkat sebagai komisaris independen PT Petrokimia Gresik. Pimpinan Komisi IV DPR RI menyoroti pengangkatan ini.
"Terlepas Mbak Thita dianggap profesional dan lulus kualifikasi, tapi dalam suasana serba prihatin saat ini, pengambil kebijakan harus benar-benar memperhatikan respons dan apa yang akan dirasakan oleh masyarakat, termasuk yang dianggap akan menimbulkan konflik kepentingan," kata Wakil Ketua Komisi IV Daniel Johan kepada wartawan, Senin (7/9/2020).
Daniel menuturkan, dalam situasi pandemi seperti saat ini, pemerintah harus bisa menjaga kepercayaan masyarakat. Anggota DPR dari Fraksi PKB itu mengingatkan pemerintah tidak menetapkan kebijakan yang berpotensi memunculkan sentimen negatif di masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa di tengah Presiden sedang sangat serius mengatasi pandemi COVID, segenap kabinet harus mampu menjaga optimisme dan kepercayaan rakyat," tutur Daniel.
"Jangan buat kebijakan yang menimbulkan antipati dan sentimen negatif rakyat," imbuhnya.
Seperti diketahui, Indira Chunda Thita, yang merupakan putri Mentan Syahrul Yasin Limpo, diangkat menjadi komisaris independen PT Petrokimia Gresik, anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero).
Indira diangkat menjadi komisaris sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan. Dia ditunjuk jadi komisaris per 25 Agustus 2020.
(zak/tor)