Pernyataan PDIP soal Sumbar Dinilai Psywar untuk PKS

Pernyataan PDIP soal Sumbar Dinilai Psywar untuk PKS

Arief Ikhsanudin - detikNews
Sabtu, 05 Sep 2020 08:51 WIB
Puan Maharani
Foto: Tangkapan layar
Jakarta -

PDIP tengah disorot karena menyampaikan pernyataan yang menyinggung Sumatera Barat (Sumbar). Pernyataan yang disampaikan para politikus PDIP dinilai sebagai perang urat saraf jelang Pilkada 2020 dan Pemilu 2024.

"PDIP punya perhitungan, ada tujuan yang disampaikan oleh Puan, kemudian diulang oleh Zuhairi (politikus PDIP Zuhairi Misrawi), bahwa soal politik, orang Sumbar adalah tidak mendukung PDIP, mempertanyakan soal itu, ada apa dengan itu. Kenapa dengan orang Sumbar tidak tertarik PDIP, bahkan pemerintahan Pak Jokowi, meski sudah sering ke sana," ujar Direktur Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia Aditya Perdana kepada wartawan, Jumat (4/9/2020).

"Sekaligus promosikan, kami punya calon ini nih, yang beda dengan calon PKS atau calon politik Islam yang didorong. Ada psywar untuk kompetisi, sah-sah saja area jelang pilkada, hitungan politik di 2024 juga," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Aditya, sebenarnya PDIP sedang memetakan pemilih Sumbar untuk konstelasi politik pada Pemilu 2024. Diketahui, PDIP tidak pernah mendapat suara besar di Sumbar.

"Dugaan saya, Sumbar kan secara aspek struktural, pemilih tingkat nasional, penting, apakah dia kelompok nasionalis atau religius, itu pertimbangan karakter pemilih penting untuk diperhatikan, konstelasi politik 2024," ujar Aditya.

ADVERTISEMENT

Selain soal pemetaan pemilih Sumbar, pernyataan PDIP soal Sumbar dinilai sebagai psywar untuk PKS. Aditya mengatakan PDIP dan PKS cenderung tidak berkoalisi di banyak ajang pilkada. Di politik nasional, PKS merupakan oposisi dan PDIP di koalisi pemerintah.

"(Pernyataan sebagai bentuk) psywar, menyatakan bahwa bukan hanya di Sumbar, tapi spesifik ke PKS, tentang kepemimpinan gubernur, kan. Sudah ada tradisi memang, PDIP dan PKS kalau dalam banyak pencalonan pilkada atau koalisi pemerintahan kan memang nggak pernah nyambung, jarang kita lihat punya kebersamaan," ucap Aditya.

Sebelumnya, Puan Maharani menyelipkan harapan agar Sumbar menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila saat mengumumkan bakal calon yang diusung PDIP dalam Pilkada Sumbar.

"Rekomendasi diberikan kepada Insinyur Mulyadi dan Drs H Ali Mukhni. Merdeka!" kata Puan, Rabu (2/9).

"Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila," begitu kata Puan.

Setelahnya, politikus PDIP Zuhairi Misrawi menjelaskan lebih jauh soal maksud Puan Maharani yang mengatakan 'semoga Sumbar jadi pendukung negara Pancasila'. Zuhairi atau yang akrab dipanggil Gus Mis menilai Sumbar berubah total semenjak 10 tahun dipimpin PKS.

"Apa yang disampaikan Mbak Puan lebih dalam perspektif kekinian sekaligus harapan agar Pancasila benar-benar membumi dalam laku keseharian dan kehidupan berbangsa kita. Sebab, Provinsi Sumatera Barat setelah 10 tahun dipimpin PKS memang berubah total. Banyak kader PKS yang memprovokasi masyarakat untuk menolak kepemimpinan Pak Jokowi. Padahal Presiden Jokowi adalah Presiden Indonesia yang menaruh perhatian besar terhadap kemajuan Sumatera Barat," ujar Gus Mis kepada wartawan, Kamis (3/9).

(aik/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads