Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mengungkapkan kendala yang dihadapi saat pemeriksaan spesimen untuk mengetahui ada-tidaknya virus Corona. Satgas menyebut banyak petugas laboratorium yang terinfeksi virus Corona.
"Walaupun kami sudah berusaha untuk menyalurkan bersama dengan Kementerian Kesehatan mesin PCR, tetapi ternyata tidak mudah untuk dapat melakukan pemeriksaan spesimen karena ternyata juga banyak petugas laboratorium yang akhirnya terpapar COVID-19 sehingga laboratorium ditutup," ujar Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen Doni Monardo dalam rapat di Komisi VIII DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (3/9/2020).
Pemeriksaan spesimen terkait Corona sudah ditargetkan Presiden Jokowi sebanyak 30 ribu per hari. Menurut Doni, kemampuan testing spesimen Corona belum merata di semua provinsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walaupun beberapa kali itu mampu lebih dari 30.000 testing per hari, tetapi itu adalah jumlah spesimen, belum mencapai orang yang dapat merata di seluruh provinsi," kata Doni.
"Karena angka kemampuan testing yang baru memenuhi standar WHO baru 4 provinsi, yaitu DKI, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, dan Yogyakarta. Sementara provinsi lain masih belum," imbuhnya.
Doni tak menyebut berapa banyak petugas laboratorium yang terpapar virus Corona. Ia mengatakan pihaknya akan berusaha mencari teknologi pemeriksaan spesimen yang aman bagi petugas laboratorium.
"Ini masih membutuhkan berbagai macam langkah, termasuk upaya mencari teknologi yang lebih aman, bagi petugas laboratorium kita," kata Doni, yang juga menjabat Kepala BNPB.
(azr/dkp)