Kemlu Tepis Isu Pentagon soal Lokasi Fasilitas Militer China di Indonesia

Kemlu Tepis Isu Pentagon soal Lokasi Fasilitas Militer China di Indonesia

Danu Damarjati - detikNews
Rabu, 02 Sep 2020 18:30 WIB
Chinas DF-41 nuclear-capable intercontinental ballistic missiles are seen during a military parade at Tiananmen Square in Beijing on October 1, 2019, to mark the 70th anniversary of the founding of the Peoples Republic of China. (Photo by GREG BAKER / AFP)
Foto ilustrasi tidak berhubungan dengan berita: Alat persenjataan militer China. (AFP/GREG BAKER)
Jakarta -

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) melaporkan bahwa China mempertimbangkan Indonesia untuk menjadi lokasi fasilitas militer. Kementerian Luar Negeri RI menepis isu yang diembuskan Negeri Paman Sam itu.

"Politik luar negeri RI yang bebas aktif tidak membuka ruang untuk adanya kerja sama militer dengan negara manapun," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, kepada detikcom, Rabu (2/9/2020).

Faizasyah tidak menjelaskan lebih lanjut. 'Bebas aktif' adalah kebijakan politik luar negeri Indonesia. Dilansir situs Sekretariat Kabinet, 'bebas' berarti Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa sebagaimana tercermin dalam Pancasila. 'Aktif' berarti Indonesia tidak bersifat pasif-reaktif atas kejadian internasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situs Kementerian Pertahanan AS merilis laporan tahunan yang ditujukan untuk Kongres dengan judul 'Perkembangan Militer dan Keamanan melibatkan Republik Rakyat China'.

Laporan itu membahas berbagai perkembangan militer China dan pada salah satu poin menyinggung soal kehadiran global militer China yang semakin berkembang. Dalam laporan itu disebutkan bahwa China berupaya membangun jaringan logistik luar negeri yang lebih kuat dan infrastruktur pangkalan untuk memungkinkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) memproyeksikan dan mempertahankan kekuatan militer pada jarak lebih jauh.

ADVERTISEMENT

"RRC kemungkinan besar sudah mempertimbangkan dan merencanakan fasilitas logistik militer tambahan untuk mendukung proyeksi Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Darat," sebut laporan Pentagon tersebut, yang dirilis di situs resmi Departemen Pertahanan AS.

Plt Juru Bicara Kemlu, FaizasyahJuru Bicara Kemlu, Faizasyah (Zakia Liland/detikcom)

Tonton video 'Pengakuan 4 ABK WNI Disiksa di Kapal Ikan China':

[Gambas:Video 20detik]



Ada beberapa negara yang menurut Pentagon menjadi pertimbangan China untuk lokasi fasilitas logistik militer terbaru di luar negeri. Nama Indonesia disebut dalam daftar negara tersebut.

"RRC kemungkinan telah mempertimbangkan Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Kenya, Sychelles, Tanzania, Angola, dan Tajikistan sebagai lokasi fasilitas logistik militer PLA," demikian disebutkan laporan Pentagon.

Halaman 2 dari 2
(dnu/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads