Berawal dari keinginan mengisi jeda waktu setelah menyelesaikan studi perkuliahan, empat sekawan bernama Rizka, Diera, Jeni, dan Rana pun iseng-iseng mengikuti workshop merangkai bunga. Dari workshop itu, Rizka mengatakan ia dan keempat temannya sepakat untuk membentuk toko bunga bernama Saskara.
"Awalnya, aku, Diera, Jeni, Rana, habis skripsi, bingung mau ngapain. Sidang kan biasa kasih bunga, iseng, belajar merangkai bunga, ikut workshop," kata Rizka yang dikutip dari Instagram @grabid, Rabu (2/9/2020).
Tak hanya sekadar belajar merangkai bunga, Rizka dan keempat temannya itu ingin membentuk Saskara Florist yang berbeda dari toko bunga yang lain. Ia pun mendapatkan ide untuk membuat florist dengan konsep yang eco friendly.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepikiran eco florist pas workshop. Kok banyak yang pake plastik, sekali pakai doang, ujung-ujungnya dibuang. Kita mikir, kayanya bisa deh pake material yang eco friendly. (Jadi) Saskara itu toko bunga yang peduli bumi, jadi material yang kita pake semua ramah lingkungan," ceritanya.
Namun, menjadi florist yang eco friendly ternyata tak semudah yang dibayangkan. Ada berbagai kesulitan yang harus mereka hadapi seperti menjaga kesegaran bunga, mengganti plastik untuk menampung air dengan telo bag yang mudah melebur dan terkadang bocor, dan kesulitan-kesulitan lainnya.
"Susah ternyata jadi florist eco friendly! Trial dan error, menjaga freshnya, ga nampung air pake plastik. Akhirnya pake telo bag, tapi telo bag gampang melebur, jadi suka tiba-tiba bocor. Kita coba terus! Sekarang jadi paham, gimana menjaga telo bag ga gampang ancur. Kalo develop, kita pake barang yang eco friendly lagi," tuturnya.
Meskipun kerap mendapatkan kesulitan, Rizka dan keempat temannya terus usaha. Hingga pada akhirnya toko bunga yang dibangun sejak 2019 ini mampu bertahan bahkan memiliki sepak terjang yang sudah cukup jauh di bidang florist.
"Dari buat mother's day, ke valentine, wisuda, sekarang wedding dan instalasi dekor yang simpel. Rata-rata orang dekor pake foam, kita jangan sampai melenceng dari value yang kita bawa," tukasnya.
Baca juga: 7 Tanaman Hias yang Membawa Keberuntungan |
Meskipun kini pandemi sedang menyerang dan memberikan dampak kurang baik bagi para pejuang UMKM, Rizka terus usaha untuk mencari jalan agar usahanya terus berlangsung. Ia pun terinspirasi membuat DIY kit yang sedang viral di media sosial, dan ternyata mendapatkan respons yang cukup bagus dari pelanggan.
"Pandemi, sempet kebingungan. Ga ada special occasion, ga ada wisuda. Tapi kan heboh DIY kit, akhirnya kita coba, bikin preserved atau dried flower yang mudah dirangkai oleh pelanggan. Itu sering kita Grab! Kirim yang gede banget, tinggal pick up GrabCar. Buat beli bunga juga. Jadi ga bisa keluar-keluar, tenang, masih bisa #TerusUsaha," pungkasnya.
(mul/ega)