Founder dan Chairman CT Corp, Chairul Tanjung (CT) menegaskan komitmen penuh mendukung perubahan perilaku masyarakat demi mencegah COVID-19. CT mendukung segala upaya pemerintah dalam rangka melawan penyebaran virus corona di tengah masyarakat.
"Transmedia committed 100% mendukung (upaya sosialisasi ) untuk perubahan perilaku masyarakat. Khususnya televisi menayangkan puluhan kali iklan layanan masyarakat terkait perubahan perilaku, itu mulai bulan Maret sudah kami lakukan," kata Chairul Tanjung yang akrab disapa Pak CT, saat diskusi virtual Transmedia dengan Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo dan jajarannya, Selasa (1/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CT yang juga memiliki latar belakang kesehatan sudah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk menerapkan protokol kesehatan sejak pertengahan Maret 2020. Sejalan dengan kampanye yang disampaikan Satgas COVID-19 yakni menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan dan lain sebagainya.
"Untuk masalah ini kita committed mendukung pemerintah," tegas CT.
Sejak awal corona mewabah, CT sudah memprediksi apa yang akan terjadi. Sejumlah action plan pun sudah dipersiapkan, antara lain dengan mensupport Rumah Sakit Khusus Infeksi Unair dan RSCM dengan peralatan untuk merawat pasien COVID-19.
"RSCM dan Unair di mana 100 persen unit COVID-19 nya dibangun dan diserahterimakan oleh kami. Karena kami tahu begitu terjadi peningkatan kasus sementara pelayanan kesehatannya tidak cukup maka akan terjadi banyak kematian," papar CT.
"Dan kami memilih Jakarta dan Surabaya karena kami memprediksi Jakarta dan Surabaya akan menjadi pusat pandemi," sambung CT.
Tak hanya itu CT juga memaparkan sejumlah protokol kesehatan yang telah diterapkan di lingkungan CT Corp. Sementara itu Doni Monardo mengajak Transmedia untuk turut serta dalam upaya sosialisasi program 'Ingat Pesan Ibu' yang akan dimulai dengan gerakan pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan.
Doni Monardo secara khusus menyinggung banyaknya tenaga medis yang meninggal karena terpapar COVID-19. Ia berharap ke depan tak ada lagi tenaga kesehatan yang meninggal terpapar COVID-19.
"Sudah lebih dari seratus orang dokter kita wafat dan kita harus mencegah jangan sampai bertambah lagi. Mudah-mudahan kasus dokter yang wafat kita kurangi dan kita jadikan nol kasus. Dokter adalah pasukan khsus, kalau seorang dokter wafat maka lebih banyak lagi masyarakat tidak terlayani kesehatannya," tegas Doni.