Seorang pegawai di Komisi VIII DPR RI yang positif COVID-19 adalah seorang tenaga ahli. Ternyata, pegawai itu sudah seminggu tidak datang ke kantor.
"Tenaga ahli yang terindikasi positif COVID-19 ini sudah seminggu ini tidak ke kantor, dan tidak berinteraksi, baik dengan Pimpinan dan anggota komisi VIII DPR RI," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily saat dikonfirmasi pada Senin (31/8/2020).
Menurut Ace hanya ada satu pegawai yang positif Corona. Namun, dia pun baru mendapatkan informasi itu kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Info yang kami dapatkan dari Sekretariat Komisi VIII hanya satu orang. Kami mendapatkan informasinya kemarin," jelasnya.
Ace mengatakan pegawai itu diduga tertular di luar kantor. "Kemungkinannya diduga tertular di luar kantor," ujar Ace.
Lebih lanjut, Ace menjelaskan ruang rapat Komisi VIII DPR RI saat ini masih dilakukan sterilisasi. Dia menyebut ruangan akan ditutup hingga satu minggu ke depan.
"Ya betul. Ruangan rapatnya kita tutup dulu sampai satu pekan ke depan," tuturnya.
Selain itu, Ace menyarankan agar setiap orang yang berinteraksi langsung dengan tenaga ahli tersebut untuk melakukan tes swab COVID-19. Dia sendiri mengaku tidak melakukan interaksi langsung dengan pegawai yang positif itu.
"Bagi yang berinteraksi secara langsung dengan Tenaga Ahli Komisi tersebut, maka kami sarankan untuk melakukan SWAB. Saya sendiri selama ini tidak pernah berinteraksi langsung dengan bersangkutan, jadi tidak perlu tes swab," ucapnya.
Diketahui, Komisi VIII DPR RI dijadwalkan melakukan rapat kerja bersama Menteri Agama (Menag) hari ini. Namun, rapat itu diundur akibat ada pegawai di Komisi VIII yang positif COVID-19.
Awalnya rapat dijadwalkan mulai pada pukul 14.00 WIB, di ruang rapat Komisi VIII, di MPR/DPR RI, Senayan, Senin (31/8). Rapat itu direncanakan akan membahas soal Realokasi Anggaran Kementerian Agama RI Tahun 2020.
"Tadi (rapat) batal karena ada staf Komisi VIII ada kena COVID," kata Ketua Komisi VIII, Yandri Susanto melalui pesan singkat pada Senin (31/8).
(hel/zap)