Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayjen Eddy Rate Muis mengatakan pihaknya belum dapat memastikan ada atau tidaknya oknum prajurit yang terlibat dalam penyerangan Polsek Ciracas dini hari tadi. Eddy menuturkan pemeriksaan CCTV dilakukan untuk mengidentifikasi para pelaku.
"Dalam kasus tersebut apakah ada dugaan keterlibatan dari oknum TNI? Ini saya kira pertanyaan yang bagus sekali, namun saya belum bisa jawab. Kenapa? Karena tim (penyidik gabungan) sedang bekerja," kata Eddy dalam konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020).
Eddy menuturkan tim gabungan sedang memeriksa seluruh bukti yang didapat, baik di tempat kejadian perkara, maupun keterangan saksi yang melihat kejadian penyerangan Polsek Ciracas. Dia meminta publik untuk memberikan waktu kepada tim gabungan mengungkap pelaku perusakan Polsek Ciracas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini tim gabungan sedang bekerja. Yang pertama semua bukti-bukti yang ada sedang diperiksa. Saksi-saksi terkait sedang diperiksa. Kita berikan kesempatan kepada tim gabungan ini untuk memeriksa CCTV-nya," ujar Eddy.
Eddy berharap rekaman CCTV dapat memberi gambaran kejadian penyerangan tersebut. "Siapa saja yang ikut dalam kelompok tersebut, dari CCTV mungkin bisa ditemukan siapa yang ikut dan kemudian bagaimana, menggunakan alat apa," jelas Eddy.
Dia juga berharap petunjuk yang didapat di CCTV dapat menjadi bahan untuk pengembangan penyelidikan. "Sehingga dari CCTV itu bisa dikembangkan," sambung Eddy.
Diketahui, peristiwa penyerangan Polsek Ciracas terjadi pada dini hari tadi. Sejumlah kendaraan dan bangunan di Polsek Ciracas dirusak hingga dibakar.
Dilaporkan ada tiga orang terluka dalam penyerangan tersebut. Dua di antaranya dirawat di RS.
Polda Metro Jaya mengungkapkan peristiwa penyerangan Polsek Ciracas bermula dari tersiarnya kabar prajurit TNI dikeroyok warga dan pengeroyok ditangani Polsek Ciracas. Teman-teman prajurit TNI tersebut akhirnya beraksi.
"Karena memang ada indikasi bahwa asal-muasal kejadian itu bermula dengan adanya seseorang anggota TNI, hasil penyelidikan tim terpadu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan.
"Dia menyebarkan bahwa dia dikeroyok, disebarkan ke temen-temen satu letingnya bahwa dia dikeroyok oleh masyarakat dan kemudian pengeroyok ditangani oleh polisi. Sehingga rasa kebersamaan kemudian melakukan penyerangan kepada kepolisian, polsek dalam hal ini," ungkap Yusri.
Simak video keterangan pers Danpuspom TNI Mayjen Eddy Rate Muis di Mabes TNI Cilangkap, Sabtu (29/8) malam.