Lembaga Media Survei Nasional (Median) melakukan survei mengenai harapan masyarakat di HUT ke-75 RI. Selain itu survei juga mengungkap soal persepsi publik mengenai ancaman terhadap bangsa Indonesia.
Survei 'Persepsi dan Harapan Masyarakat Indonesia Setelah 75 Tahun Merdeka' dirilis Median, Jumat (28/8/2020). Survei dilakukan melalui wawancara telepon kepada 466 responden yang dipilih secara acak di 17 kota besar di Indonesia pada 16-21 Agustus 2020. Margin of error survei ini kurang lebih 4,5% pada tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Dalam survei ini, Median mengukur soal apa saja yang menjadi ancaman bagi Indonesia saat ini. Publik menjawab paling banyak adalah masalah krisis ekonomi, berikut hasilnya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Krisis Ekonomi: 13,4%
- Komunisme: 5,2%
- Tenaga Kerja Asing: 4,7%
- Krisis Kepemimpinan: 4,3%
- Perpecahan: 4,3%
- Pendidikan yang Rendah: 3,9%
- Korupsi: 3,9%
- Terorisme: 2,6%
- Kapitalisme: 2,2%
- Radikalisme: 2,0%
- Kalah Bersaing dengan Negara lain: 1,7%
- Hoax dan caci maki di internet: 1,7%
- Narkoba: 1,3%
Publik juga dimintai pendapat mengenai negara lain yang menjadi ancaman kedaulatan bagi Indonesia. Tiga besar negara yang dianggap paling mengancam bagi Indonesia adalah China, Amerika Serikat, dan Malaysia.
Negara-negara yang jadi ancaman bagi Indonesia menurut persepsi publik adalah sebagai berikut:
- China: 31,5%
- Amerika Serikat: 10.8%
- Malaysia: 4,3%
- Israel: 3,9%
- Myanmar: 3,0%
- Korea Utara: 1,7%
- Belanda: 1,1%
- Australia: 1,0%
- Singapura: 1,0%
- Jepang: 0,9%
Median pun mengukur persepsi publik soal alasan negara yang menjadi ancaman bagi Indonesia. Untuk China, alasan utamanya adalah karena kedatangan tenaga kerja asing (TKA) yang dianggap membuat rakyat susah, memanasnya masalah Laut China Selatan, membahayakan kedaulatan NKRI, banyak menguasai ekonomi Indonesia, banyak investor dari China, dan membawa ideologi komunisme yang menyebar sampai Indonesia.
Kemudian untuk Amerika Serikat, alasan mengancam Indonesia paling banyak karena dianggap memiliki persenjataan kuat, banyak menguasai ekonomi Indonesia, produk diimpor dari Amerika, menguasai sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) Indonesia, memiliki sumber daya. Selain itu AS dinilai mengintervensi negara berkembang dan Indonesia merupakan negara strategis bagi Amerika.
Negara paling mengancam Indonesia nomor tiga pada survei ini adalah Malaysia. Alasannya karena mengklaim budaya nusantara, isu tentang batas wilayah yang digeser. Malaysia juga dianggap sering mengklaim lebih maju daripada Indonesia dan banyak menguasai ekonomi Indonesia.
Median juga mengukur soal harapan publik di usia Indonesia yang ke-75. Hal yang paling diinginkan publik adalah mengenai kesejahteraan, termasuk soal lapangan kerja. Kemudian juga agar pandemi virus Corona (COVID-19) segera berakhir.
Berikut harapan dari publik pada HUT ke-75 RI:
- Masyarakat sejahtera: 15,9%
- Indonesia maju daripada negara lain: 13,8%
- Terbukanya lapangan kerja: 8,2%
- Ekonomi tumbuh pesat: 7,8%
- Pandemi COVID-19 berakhir: 7,3%
- Penegakkan hukum yang adil: 6,5%
- Kebutuhan dasar rakyat terjamin: 4,3%
- Bebas dari korupsi: 3,0%
- Tidak dijajah dari segala hal: 2,2%
- Tidak menambah utang: 1,7%
- Bersatu dalam keberagaman: 1,7%
- Peningkatan Kualitas Pendidikan: 1,3%
- Memiliki SDM Profesional: 1,3%
- Mandiri Mengelola SDA: 1,3%
- Tenaga Asing Berkurang: 0,9%
- Semakin Demokratis: 0,9%
- Tidak terzalimi aparat: 0,4%