Penambahan kasus harian yang terpapar Corona di Jakarta hari ini tercatat sebagai rekor tertinggi dengan jumlah 820 kasus. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menyebut kondisi Ibu Kota masih dalam keadaan terkendali.
"Melihat situasi dan kondisi seperti ini, memang ada peningkatan, tapi kalau lihat sesungguhnya, Jakarta terkendali," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/8/2020).
Menurutnya, tingginya kasus COVID-19 di Jakarta disebabkan semakin masifnya jumlah testing. Hal itulah yang menjadi faktor tingginya kasus Corona di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maksudnya angka yang tinggi itu karena banyaknya testing, kemudian kita tracing dan treatment," katanya.
"Jadi, kalau banyak testing, kelihatan ada penyebaran di mana. Dengan banyaknya testing, kita lebih mudah membuat langkah pencegahan, penanganan, maupun penanggulangannya. Itulah konsep DKI yang mungkin berbeda dari yang lain, di antaranya meningkatkan testing," imbuhnya.
Selain itu, Riza menyebut WHO menilai Jakarta sebagai provinsi di Indonesia yang baik dalam pengendalian COVID-19. Menurutnya, pengendalian dari sisi sumber daya manusia (SDM), logistik, hingga regulasinya dianggap baik.
"Testing kita diakui WHO (sebagai) provinsi di Indonesia yang dinilai cukup baik pengendaliannya, SDM-nya, logistiknya, semualah, regulasi baik, aparat dihadirkan, sanksi ditegakkan, bahkan mengeluarkan pergub denda progresif macam-macam. Kemudian juga kita terus melakukan monitoring internal di setiap gugus tugas. Setiap unit kegiatan kita minta buat satgas untuk memastikan protokol kesehatan di setiap unit kegiatan," tutur Riza.
Diketahui, penambahan jumlah kasus baru Corona di DKI Jakarta kembali mencatatkan rekor tertinggi. Hari ini tercatat kasus baru COVID-19 mencapai 820 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan 820 kasus baru itu ditemukan dari hasil tes PCR terhadap 7.127 orang. Sisanya, 6.307 orang negatif terpapar virus Corona.
"Dari 820 kasus positif tersebut, 250 kasus baru hari ini adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan. Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 56.246. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 43.270," ujar Dwi seperti dikutip dari situs Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) DKI Jakarta, Kamis (27/8).
(isa/isa)