Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof Sutrisna Wibawa mengungkapkan adanya mahasiswa yang berbohong ke orang tua (ortu) terkait keringanan UKT. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) angkat bicara terkait hal itu.
"Mestinya sebagai generasi unggul yang terpelajar, mestinya nilai-nilai kejujuran dan integritas harus menjadi nilai yang tidak dikompromikan," kata Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Nizam melalui pesan singkat pada Kamis (27/8/2020).
Nizam menasehati agar para mahasiswa tidak mengorbankan kejujuran dan integritas pribadi. Selain itu, Nizam meminta pihak kampus menginformasikan kepada orang tua terkait bantuan yang diterima mahasiswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saran saya kepada mahasiswa, jangan pernah korbankan kejujuran dan integritas diri," ujar Nizam.
"Pada kampus sebaiknya bantuan yang diberikan diinformasikan ke orang tua," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, cuitan tentang banyaknya orang tua yang meminta keringanan uang kuliah tunggal (UKT) viral di Twitter. Pihak orang tua ternyata tak mengetahui anak mereka sudah mendapatkan keringanan UKT.
Cerita itu diunggah Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof Sutrisna Wibawa di akun Twitter @sutrisna_wibawa dalam utas, Rabu (26/8). Dia pun meminta mahasiswa tidak menipu orang tua terkait uang UKT itu.
"TOLONG HARGAI PENGORBANAN ORANG TUA KALIAN, JANGAN TIPU MEREKA! Beberapa hari yang lalu, ada beberapa orang tua mahasiswa datang ke kampus, memohon keringanan UKT untuk anaknya karena katanya dulu sudah mengajukan tapi tidak disetujui oleh universitas," cuit Sutrisna seperti dikutip detikcom, Kamis (27/8/2020)
Saat dimintai konfirmasi, Sutrisna membenarkan terkait kisah yang dia tulis di akun Twitternya. Sutrisna menyebut, saat dicek, ternyata mahasiswa itu telah mendapatkan potongan, bahkan ada juga yang sudah dibebaskan UKT-nya. Namun mahasiswa itu tidak jujur kepada orang tuanya.
"Setelah kami cek, ternyata mahasiswa yang bersangkutan mendapatkan pemotongan, bahkan ada yang sampai dibebaskan UKT-nya, namun tidak jujur kepada orang tuanya," kata Sutrisna saat dihubungi wartawan.
"Sehingga orang tua tetap memberikan uang UKT full tapi uang tersebut entah dipakai untuk apa oleh sang anak," ungkapnya
(hel/aik)