Ditemukan kasus virus Corona (COVID-19) di Cilegon membuat Sekolah Dasar (SD) sampai beberapa kantor dinas ditutup. Tindakan itu dilakukan sebagai antisipasi penyebaran virus Corona.
Suami salah seorang guru di SD Negeri Jerang Ilir, Cibeber diketahui terinfeksi virus Corona. Sebagai antisipasi, kegiatan belajar mengajar di sekolah dihentikan.
"Iya, (kasus positif corona di Cilegon) ada kenaikan setiap hari nih, terakhir kemarin 8. Ya (ditutup) karena ada yang suaminya terkena hanya saja istrinya ngajar di SD Jerang, untuk mengantisipasi dari pihak Dinas Pendidikan menginstruksikan untuk ditutup saja lah supaya mengamankan di sana juga baik tenaga pendidik dan sebagainya," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Cilegon, Aziz Setia Ade kepada wartawan, Kamis (27/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain SD Negeri Jerang Ilir, dua kantor dinas, yakni Dinas Sosial, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) ditutup imbas pegawainya positif Corona. Penutupan dilakukan selama 14 hari untuk sterilisasi, sementara untuk pelayanan tetap dilakukan secara daring atau online.
"DP3AKB sama (ditutup), intinya dibersihkan lah. Di DP3AKB 1 (positif Corona) kalau nggak salah, disterilisasi 14 hari," ujarnya.
Untuk data per 26 Agustus 2020, kasus positif Corona di Cilegon mencapai 102 orang. 33 orang dirawat dan 62 orang dinyatakan sembuh. Jumlah pasien meninggal di Cilegon sejauh ini tercatat 4 orang.
Mulai dari pekan lalu, kasus Corona di Cilegon mengalami peningkatan. Setiap hari ada warga yang terinfeksi virus Corona. Penambahan setiap harinya mencapai 5-8 orang positif COVID-19.
(aik/aik)