Tim gabungan di Aceh berpatroli ke warung kopi hingga tempat keramaian untuk mengimbau warga mematuhi protokol kesehatan pencegahan virus Corona. Sosialisasi dilakukan secara persuasif dan humanis selama sebulan ke depan.
"Penegakan hukumnya akan berlaku setelah keluar Pergub (Peraturan Gubernur), entah itu nanti sanksi sosial atau administrasi yang diberikan bagi masyarakat yang melanggar protokol kesehatan," kata Karo Ops Polda Aceh Kombes Pol Agus Sarjito, Rabu (26/8/2020).
Upaya peningkatan disiplin digelar tim gabungan dari Satpol PP, TNI, polisi serta pihak terkait dengan menyambangi masyarakat. Mereka berpatroli ke tempat umum mulai 24 Agustus hingga 24 September mendatang.
Dalam patroli tersebut, petugas mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker, berjaga jarak serta rajin mencuci tangan. Menurut Agus, peran aktif peningkatan disiplin dan penegakan hukum adaptasi kebiasaan baru itu dilakukan pemerintah melalui petugas Satpol PP.
"TNI-Polri membantu petugas Satpol PP untuk mengimbau dan mengingatkan masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan adaptasi kebiasaan baru yang ditegaskan pemerintah," ujar mantan Dir Reskrimum Polda Aceh ini.
Agus mengimbau pemilik usaha di Aceh untuk patuh terhadap protokol kesehatan. Setiap tempat usaha diminta menyediakan wastafel, hand sanitizer, mengatur jarak tempat duduk, serta pelanggan dan pelayan diwajibkan menggunakan masker.
Menurut Agus, masyarakat kota Banda Aceh sudah banyak yang paham pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Tapi yang mempraktikkannya masih sedikit.
"Kita harapkan seluruh masyarakat Aceh sadar akan pentingnya pemakaian masker dan penerapan protokol kesehatan ini guna memutuskan mata rantai COVID-19 di Aceh seperti harapan yang disampaikan Bapak Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada," jelas Agus.
Seperti diketahui, kasus positif Corona di Aceh mencapai 1292 orang. 564 orang di antaranya dinyatakan sembuh, 41 orang meninggal dunia dan 687 masih menjalani perawatan.
