Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta KPK meningkatkan kerja sama dengan sejumlah negara lain dalam upaya pemberantasan korupsi. Sebab, Ma'ruf menyebut tindak pidana korupsi tidak mengenal batas negara.
"KPK diharapkan juga semakin mengintensifkan kerja sama agensi. Misalnya dengan Singapura; Amerika Serikat; Inggris; Hong Kong; Malaysia; China; Brunei Darussalam; Australia; dan Saudi Arabia. Kerja sama ini tidak hanya untuk menangani kasus, akan tetapi menjadi media tukar pengalaman dan pendidikan, serta peningkatan kualitas SDM. Hal ini penting dilakukan karena uang dan koruptor tidak mengenal batas teritorial," kata Ma'ruf Amin dalam acara penutupan Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK) tahun 2020 yang disiarkan langsung di Youtube KPK, Rabu (26/8/2020).
Ia juga berharap pimpinan KPK meningkat koordinasi dengan pimpinan kementerian/lembaga dalam upaya pemberantasan korupsi, khususnya di bidang pencegahan. Ia meminta pimpinan KPK dan kementerian/lembaga segera menyusun aksi-aksi pencegahan yang lebih spesifik dan fokus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada kesempatan ini Saya mengharapkan agar pimpinan KPK bersama-sama dengan pimpinan kementerian dan lembaga terkait untuk segera menyusun dan mempersiapkan aksi-aksi pencegahan korupsi, yang lebih spesifik, lebih fokus, dan menyasar sektor-sektor yang lebih strategis lagi," ujarnya.
Terlebih lagi, Ia mengatakan pemerintah kini memiliki program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK). Ia berharap KPK sebagai salah satu anggota tim nasional Stranas PK menjadi pengikat kuat kolaborasi antara pemerintahan dan kementerian/lembaga dalam menjalankan program tersebut.
Tak hanya itu, Ia juga meminta keterlibatan masyarakat dalam upaya pencegahan korupsi terus ditingkatkan. Ia meminta kanal-kanal Stranas PK dibuat agar mudah diakses oleh masyarakat.
"Saya berharap keterlibatan masyarakat sipil dan organisasi masyarakat lainnya harus lebih didorong dan ditingkatkan partisipasinya dalam upaya pencegahan korupsi. Kanal-kanal Stranas PK yang ada harus semakin diperluas dan dipermudah," tuturnya.
(ibh/aik)