Kompolnas soal Polisi Disekap Santri: Koordinasi dengan Bhabinkamtibmas

Kompolnas soal Polisi Disekap Santri: Koordinasi dengan Bhabinkamtibmas

Isal Mawardi - detikNews
Rabu, 26 Agu 2020 05:43 WIB
Poengky Indarti
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Sampang -

Dua petugas kepolisian disekap oleh sejumlah santri di pondok pesantren Kecamatan Robatal, Sampang, Madura, gegara aksi penangkapan diduga terkait narkoba. Agar peristiwa tak terulang, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta pihak kepolisian berkoordinasi terlebih dahulu ke perangkat setempat sebelum melakukan penangkapan.

"Sebelum melakukan penangkapan, aparat Kepolisian seharusnya berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas yang lebih mengenal masyarakat di wilayahnya atau dengan kepolisian yang ada di wilayah tersebut, agar tidak terjadi kesalahpahaman dengan masyarakat," ujar Komisioner Kompolnas Poengky Indarti kepada detikcom, Selasa (25/8/2020).

Ia juga mengimbau polisi agar meminta peta lokasi penangkapan kepada Babhinkamtibmas. Hal tersebut guna proses penangkapan berjalan dengan lancar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada saat penangkapan yang paling penting ada surat perintah penangkapan, sehingga ada legalitas dalam melakukan tindakan penangkapan tersebut," kata Poengky.

Poengky tak mempermasalahkan terkait kedua polisi tersebut yang tidak mengenakan pakaian dinas. Menurutnya pakaian polisi dapat disesuaikan tergantung situasinya.

ADVERTISEMENT

"Misalnya untuk melakukan tangkap tangan, aparat bisa tidak menggunakan seragam agar penyamarannya tidak terbongkar dan bisa melakukan tangkap tangan orang yang melakukan kejahatan," tuturnya.

Dari informasi yang dihimpun detikcom, kasus ini bermula pada Senin (24/8) petang. Saat itu, kondisi pondok pesantren ramai aktivitas kunjungan keluarga dan pengiriman makanan hingga uang dari keluarga kepada santri.

Lalu, ada salah satu keluarga santri yang hendak mengirimkan barang. Laki-laki yang disebut sebagai adik dari santri tersebut sudah dibuntuti anggota polisi. Diketahui, adik dari santri masih di bawah umur.

Kemudian, santri yang akan menerima barang, menghampiri adiknya yang sedang duduk di gardu tempat pengiriman. Santri tersebut langsung mengambil barang dan diselipkan di pecinya. Lalu, aparat datang menciduk kedua kakak-beradik ini. Keduanya diamankan dan dibawa ke Polsek Robatal karena diduga kedapatan bertransaksi sabu-sabu.

Polisi kemudian kembali ke lokasi untuk mengambil barang bukti sepeda motor milik keluarga santri. Namun, karena tak terima dengan perampasan ini, terjadi lah penahanan pada polisi.

Suasana juga bertambah ramai saat para alumni pesantren semakin banyak berdatangan. Para alumni mendesak petugas untuk menghadirkan oknum yang sengaja memberi narkoba. Karena pengakuan keluarga, ada seseorang tak dikenal yang memberikan barang tersebut.

Saat terjadi penangkapan, muncul provokasi yang menyebut polisi menjebak transaksi sabu. Akibatnya, polisi pun diamankan para santri dan dibawa ke pesantren.

(isa/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads