Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie mengatakan baju atau Suku Tidung di uang pecahan Rp 75 ribu edisi khusus peringatan 75 tahun Kemerdekaan RI. Irianto mengkritik pihak-pihak yang menuding pemerintah salah cetak.
Irianto Lambrie menerima selembar uang pecahan edisi khusus Rp75 ribu yang dikemas dalam bentuk plakat dari Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kalimantan Utara, Yufrizal di ruang rapat Kantor Gubernur di Tanjung Selor. Penampakan uang tersebut di dalamnya terpampang gambar sembilan anak berbusana pakaian adat Nusantara yang salah satunya busana adat di Kaltara
"Bagi kita warga Kalimantan Utara tanpa terkecuali, ini suatu kebanggaan, karena pada uang tersebut juga ada foto seorang anak memakai salah satu busana pengantin adat lokal di sini, yaitu busana Tidung," kata Irianto di Tanjung Selor, seperti dilansir Antara, Kamis (20/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia yang menerima uang edisi khusus tersebut, Selasa (18/8), mengaku kaget. Karena tak lama setelah peluncuran uang pecahan ini tepat pada peringatan HUT Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, menjadi heboh di dunia maya.
"Di media sosial maupun di percakapan grup-grup Whatsapp ada banyak tuduhan-tuduhan miring dan pikiran-pikiran kotor menduga pemerintah salah mencetak uang," katanya.
Hal ini tentu sangat menyedihkan karena komentarnya sedikit yang positif. Padahal niat peluncuran uang ini sangat baik.
Uang ini diluncurkan mengusung makna untuk mensyukuri kemerdekaan yang digambarkan oleh foto tokoh proklamator Bung Karno dan Bung Hatta. Juga terdapat foto pengibaran bendera Merah Putih, dan juga foto pencapaian pembangunan Indonesia khususnya di bidang infrastruktur tol trans Jawa, jembatan di Papua dan MRT Jakarta.
Tonton video 'Fakta di Balik Tudingan Baju Adat China pada Uang Rp 75 Ribu':