Penggali Makam Jenazah Corona di Jakbar Kerja Nyaris Pingsan-Diprotes

Penggali Makam Jenazah Corona di Jakbar Kerja Nyaris Pingsan-Diprotes

Luqman Nurhadi Arunanta - detikNews
Rabu, 19 Agu 2020 14:58 WIB
Penggali makam di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, bernama Saun (55) (Luqman Nurhadi Arunanta/detikcom)
Penggali makam di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, bernama Saun (55) (Luqman Nurhadi Arunanta/detikcom)
Jakarta -

Kerja ekstra dirasakan penggali makam pada masa pandemi virus Corona (COVID-19). Selain menghindari terpapar Corona, mereka harus melawan rasa lelah.

Penggali makam di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, bernama Saun (55) bercerita pernah nyaris pingsan saat bertugas. Setelah menggali makam dan menggunakan APD, kondisi tubuhnya kurang baik sehingga nyaris tak sadarkan diri.

"Kemarin saja malamnya kena angin, kehujanan. Besok paginya ngopi doang nyarep, terus pertama nguruk (buat pemakaman) COVID hampir pingsan saya. Saya duduk saja. Akhirnya disuruh istirahat tiga hari, baru masuk," kata Saun saat ditemui di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (19/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi pas paginya tugas pertamanya kita (pemakaman) COVID, udah pakai APD, udah rapi. Paginya agak mendung, nggak ada hawa angin, pakai APD, ya udah, keringat mah basah kaus, perut kosong, (kena) angin, pleng, kayak kunang-kunang mata," tambahnya.

Selain nyaris pingsan, pengalaman tidak mengenakkan juga pernah dialami Saun. Dia dan rekannya pernah diprotes oleh keluarga jenazah pasien Corona soal protokol kesehatan saat pemakaman.

ADVERTISEMENT

"Pernah ada orang dari Muara Baru atau mana yang nganter kayak preman gitu pada ngeyel, pada ribut, ngomong-nya manusia pada diblebet kayak kucing. Pada bilang apa apalah, pada ngoceh yang nganter jenazah. Kita lagi nguruk ngomong-nya begitu. Ya, kalau kita timpalin, ribut. Makanya kita diemin aja," jelas Saun.

Mendengar perkataan tidak mengenakkan itu, Saun memilih diam. Dia hanya berfokus memakamkan jenazah pasien COVID-19 sesuai protokol kesehatan.

"Nggak tahu (protes apa), pada ngeyel gitu. Saya mah tugasnya dari rumah sakit nguburin ya nguburin. Kalau komplain, ya di rumah sakit. Rupanya dia berdebat-debat ngeyel-nya di sini," kata Saun.

Saun belakangan mulai merasa jenazah pasien Corona yang datang ke TPU Tegal Alur makin banyak. Pernah dalam sehari dia menggali 11 makam.

"Iya (makin meningkat), kemarin aja COVID (ada) tujuh kayaknya. Kemarin hari Minggu banyak, (ada) 11," ujar Saun.

(gbr/gbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads