.webp)
Erupsi Gunung Sinabung kembali terjadi Rabu dini hari. Kolom abu terpantau mencapai 2.000 meter (2 Km) di atas puncak.
Informasi erupsi ini disampaikan oleh Kementerian ESDM melalui laman resminya. Erupsi terjadi pada Rabu (19/8/2020) sekitar pukul 00.54 WIB.
"Terjadi erupsi Gunung Sinabung pada hari Rabu, 19 Agustus 2020, pukul 00:54 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 2000 M di atas puncak (± 4460 m di atas permukaan laut)," kata Kementerian ESDM, Rabu (19/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur dan tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 2344 detik," imbuhnya.
Kementerian ESDM memberikan beberapa rekomendasi kepada warga setempat. Kementerian ESDM meminta adar masyarakat tidak melakukan aktivitas di radius 3-5 kilometer dari puncak Gunung Sinabung.
"Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara," katanya.
Masyarakat juga diminta untuk mengenakan masker jika terjadi hujan abu. Serta mengamankan air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik.
"Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh," tuturnya.
"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," imbuhnya.
Sebelumnya, Erupsi Gunung Sinabung terjadi pada Selasa (18/8) pagi. Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Armen, mengatakan erupsi ini terjadi secara menerus sejak pukul 07.49 WIB.
