Digeruduk 2 Kelompok Massa, Lalin Depan Kantor Gubernur Sulsel Macet Parah

Digeruduk 2 Kelompok Massa, Lalin Depan Kantor Gubernur Sulsel Macet Parah

Hermawan Mappiwali - detikNews
Kamis, 13 Agu 2020 16:04 WIB
Massa dari Andi Baso Ryadi Mappasulle yang menuntut makam istri dipindah dari makam COVID memblokir jalan Kantor Gubernur Sulsel (Hermawan-detikcom).
Kemacetan di depan Kantor Gubernur Sulsel (Hermawan/detikcom)
Makassar -

Dua kelompok massa dengan tuntutan berbeda menggeruduk Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar. Akibatnya, lalu lintas mengalami kemacetan cukup parah.

Pantauan detikcom di depan Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, pada Kamis (13/8/2020), kedua kelompok massa itu, pertama, merupakan kelompok nelayan pesisir yang meminta Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah untuk mencabut izin tambang pasir di laut Makassar. Massa nelayan tersebut mulai berunjuk rasa sekitar pukul 10.00 Wita.

Massa kedua datang sekitar pukul 15.00 Wita. Mereka merupakan massa dari kelompok massa Andi Baso Ryadi Mappasulle, yang selama ini menuntut Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah segera memberi restu kepada Andi untuk memindahkan jasad istrinya, Nurhayani Abram, dipindah dari pemakaman khusus COVID-19 di Gowa ke Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua kelompok massa aksi itu sama-sama berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sulsel tapi berbeda titik, yakni di pintu masuk dan pintu pintu keluar yang berjarak sekitar 100 meter. Kehadiran dua kelompok massa tersebut kemudian berimbas kemacetan jalan karena dua kelompok tersebut sama-sama memakan badan jalan.

"Macetnya bisa sampai 2 kilo (kilometer) ini, tapi ini kita masih terus mengurai kendaraan yang melintas ini," ucap salah seorang polisi lalu lintas yang berjaga di lokasi, Aiptu Edy A. S, kepada detikcom.

ADVERTISEMENT

Dalam aksinya, massa aksi Andi sempat diwarnai aksi saling dorong dengan polisi karena mereka berusaha menutup jalan. Mereka kecewa Gubernur Sulsel tak menemui mereka.

Di tengah aksi saling dorong tersebut, Andi Baso tiba-tiba berbaring di badan jalan. Hal itu dilakukan Andi sambil menangis di badan jalan.

Andi Baso sendiri berbaring untuk beberapa menit sebelum akhirnya dievakuasi massa aksi karena pingsan di badan jalan. Hal ini membuat putri Andi, yang juga berada di lokasi, Andi Esa, menangis histeris.

(nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads