.webp)
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dr. Harisson menyampaikan ada satu orang anggota DPRD Kabupaten Ketapan yang positif virus Corona (COVID-19). Untuk itu, akan ada pengetesan swab dengan PCR secara masif di masing-masing fraksi.
"Ini sebenarnya ada beberapa anggota DPRD Kabupaten Ketapang sesuai laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang yang kurang kooperatif untuk melakukan uji swab atau rapid test dan setelah rapid test reaktif dia tidak kooperatif melakukan anjuran untuk isolasi mandiri. Ini berarti anggota DPRD yang bersangkutan tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya. Kalau kita reaktif, seharusnya kita kewajiban melakukan isolasi mandiri, bila perlu kita jauh dari keluarga kita, karena ada kemungkinan kita masih terkonfirmasi positif COVID-19, untuk menghindari penularan ke orang lain atau keluarga kita," ucap Harisson, Rabu (12/8/2020).
Harisson menjelaskan saat ini Dinas Kesehatan Ketapang sudah membuat kesepakatan dengan ketua DPRD Ketapang untuk pemeriksaan swab semua anggota DPRD Ketapang. Jadwal pemeriksaan diatur pada hari Selasa dan Kamis pekan depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya harapkan untuk sementara anggota DPRD Ketapang melaksanakan karantina mandiri dulu sebelum hasil swab-nya keluar. Yang dikhawatirkan adalah ada beberapa anggota DPRD Ketapang yang mungkin sudah tertular dari masyarakat lain atau tertular dari sesama rekan anggota DPRD yang kemarin sudah terkonfirmasi COVID-19," ujarnya.
Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat akan mengawasi penegakan disiplin protokol kesehatan COVID-19. Dalam satu minggu, ada dua kali razia agar terus mengingatkan masyarakat dalam adaptasi kebiasaan baru di pandemi COVID-19.
"Kita akan awasi pengetatan pintu masuk ke Provinsi Kalimantan Barat, khususnya bandara, akan dilakukan uji swab secara acak terhadap setiap penerbangan atau penumpang dari kota dan kota lain di luar Kalbar," tutupnya.
(aik/aik)
