Staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Yahukimo, Henry Jovinski, tewas dibunuh orang tak dikenal (OTK). Diduga Henry dibunuh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Kuat dugaan pelakunya adalah kelompok kriminal bersenjata meskipun mereka tidak menggunakan senjata api," ujar Kapolres Yahukimo, AKBP Ignasius Benny, saat dihubungi detikcom, Rabu (12/8/2020).
Petugas telah memintai keterangan seorang saksi, Kenang Mohi (35), terkait peristiwa ini. Saksi tersebut merupakan teman sekantor korban yang saat kejadian ada bersama korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi kita sudah melakukan olah TKP dan minta keterangan saksi yang pada saat itu bersama-sama dengan korban saat kejadian," katanya.
Ignasius mengatakan berdasarkan kondisi luka yang dialami korban, diduga pelaku tidak saja menggunakan pisau tetapi parang. Pelaku ada lebih dari 3 orang.
"Dari pengakuan saksi, bahwa pelaku lebih dari 3 orang dan mereka tidak saja menggunakan pisau, tetapi juga parang," jelasnya.
Simak juga video 'Tenang, Pasien Positif Covid-19 Bisa Nyoblos di Pilkada 2020':
Dia mengatakan terus berupaya menangkap dan mengungkap motif pelaku.
Sementara itu Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan polisi telah mengantongi ciri-ciri pelaku. Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw telah memerintahkan Dirkrimum Polda Papua, Kasat Brimob, dan Dir Intel beserta jajaran untuk turun ke Yahukimo mem-back up Polres Yahukimo mengungkap kasus itu.
"Ciri-ciri pelaku sudah bisa diketahui, hanya saja kita belum dapatkan data kongkret apakah pelaku adalah KKB atau KNPB, masih kita dalami," ujar Kamal di Jayapura.
"Semua informasi masih kita tampung dan dalami, dari ciri-ciri rambut gimbal dikenali oleh saksi. Saksi mengaku mengenal pelaku, wajahnya tidak asing tapi namanya tidak tahu, sering melihat dan ketemu," tambahnya.