Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah. Pemerintah diminta harus benar-benar memitigasi kasus penyebaran virus Corona dengan terobosan dan kebijakan yang terukur.
"Berbagai upaya untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 harus dievaluasi dari waktu ke waktu untuk menemukan langkah yang tepat. Apalagi saat ini terlihat jumlah positif COVID-19 terus bertambah di tengah berbagai langkah yang telah dilakukan pemerintah," ujar dia dalam keterangannya, Selasa (11/8/2020).
Berdasarkan pengumuman Satuan Tugas Penanganan COVID-19, hingga Senin 10 Agustus 2020, tercatat ada127.083 kasus COVID-19. Angka ini terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan terus bertambahnya jumlah positif COVID-19, menurut Rerie, sapaan akrabnya, perlu terobosan kebijakan untuk menemukan langkah yang tepat dalam pengendalian COVID-19.
"Saat ini Pemerintah perlu memastikan langkah mana saja yang dinilai berhasil atau mana saja yang dinilai gagal. Sehingga langkah selanjutnya bisa menjadi upaya perbaikan dalam pengendalian COVID-19," ungkapnya.
Menurut Legislator Partai NasDem itu, yang belum dipahami oleh masyarakat saat ini adalah di masa pandemi ini perlu pemahaman terhadap norma-norma baru. "Tidak lagi bersalaman dan harus memakai masker dalam setiap pertemuan di masa pandemi COVID-19 merupakan norma baru," terangnya.
"Demikian juga dengan disiplin menjaga kebersihan diri dengan sering mencuci tangan, segera berganti pakaian setelah bepergian dan disiplin menjaga jarak di tempat umum," imbuhnya.
Dia berharap penerapan disiplin terhadap diri, bisa terus dikembangkan dengan kesadaran menjadi disiplin secara kolektif, sehingga upaya menjaga kebersihan dan menjaga jarak di masa pandemi menjadi norma baru yang menjadi acuan perilaku masyarakat.
Lebih lanjut, ia mengingatkan, agar upaya menggebu pemerintah menjaga perekonomian nasional tetap bergerak, tidak menyebabkan masyarakat lalai menjaga kesehatan.
Tonton video 'Kasus Corona Global Nyaris 20 Juta, WHO: Tak Ada Kata Terlambat!':