YouTuber Turah Parthayana merasa dirugikan oleh narasi pelecehan seksual yang dialamatkan kepadanya di Twitter. Turah Parthayana mengancam akan melaporkan akun @sandi_sa119 yang pertama kali mendengungkan isu ini.
"Untuk Saudara Sandi, apa motivasi Saudara buat posting-an di Twitter? Dengan pernyataan Saudara yang sudah memfitnah penuh provokasi dan juga posting-an tersebut merugikan saya pribadi," ujar Turah dalam akun YouTube-nya seperti dilihat detikcom, Senin (10/8/2020).
"Karena tidak ada iktikad baik dan malah meneruskan tweet sampai meluas, seperti predator seks, pelecehan kepada banyak korban tanpa bukti jelas, maka dari itu saya, Turah Parthayana, akan mengambil langkah hukum dan melaporkan Saudara Sandi ke pihak kepolisian," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video berdurasi 20 menit tersebut, Turah menceritakan duduk perkara permasalahan ini. Turah mengakui dirinya dan JA--pihak yang disebut korban--berteman baik dengan dua orang pelajar Indonesia lainnya. Turah mengaku mereka juga saling berkunjung ke kamar masing-masing saat di asrama.
"Kita posisi semua temen. Saking deketnya kita pernah ke kamar masing-masing. Salah satunya JA datang ke kamarku," ucapnya.
Dalam penjelasannya, Turah menyebut mereka nonton film horor pertama kali pada 23 November 2019. Turah menyebut mereka tiga kali nonton film dan dia membantah dirinyalah yang mengajak JA menonton film horor.
"Nonton film pertama terus break, film kedua, akhirnya dia bilang, 'minggu depan nonton film lagi yuk, seru anjir'. Dari break juga bikin story (Instagram), dan happy-happy saja selama nonton film horor. Tidak merasa takut atau bagaimana," ucap Turah.
"Yang ngajak duluan nonton film horor nggak tahu siapa," kata Turah.
Tonton video 'YouTuber Turah Parthayana Jawab Tudingan Lakukan Pelecehan Seksual':
Dalam video klarifikasi itu, Turah tidak menjelaskan bagaimana dirinya dan JA bisa bermasalah.
Namun, Turah menyebut permasalahan ini sebenarnya sudah diselesaikan lewat dua pertemuan. Dalam pertemuan kedua, Turah bercerita soal mediasi antara dirinya dan JA yang difasilitasi Ketua Perhimpunan Mahasiswa Rusia (Permira) Tomsk.
Dia mengaku mengikuti semua permintaan Permira Tomsk tapi protes dirinya disebut melakukan pelecehan seksual seperti dalam surat usai mediasi itu. Turah pun menyatakan heran permasalahan ini diungkit lagi pada Agustus 2020.
"Tapi tidak dengan surat itu. Dalam hal ini saya keberatan. Mengapa aku nggak diberi tahu dengan isi surat tersebut sampai sudah dipublikasikan tanpa sepengetahuan saya dan tanpa tanda tangan saya," kata Turah.
"Dan kalian semua sudah tahu setelah pertemuan kedua tersebut, masalah yang sudah disaksikan juga oleh Permira Tomsk itu sudah selesai yang artinya pihak saya dan pihak JA tidak akan mengungkit masalah itu lagi. Namun di Agustus 2020 masalah ini diungkit lagi pihak ketiga dengan dukungan pihak JA melalui audio yang di-posting di Twitter," kata Turah.
Diketahui, heboh Turah Parthayana disebut melakukan pelecehan seksual bermula ketika akun Twitter @sandi_sa119 mulai mengungkapkannya. Sandi juga melampirkan surat pernyataan yang ditulis oleh korban berinisial JA, mahasiswi S1 yang sedang berkuliah di Tomsk, Rusia.
Dalam surat itu, dituturkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada 23 November 2019 di kamar sebuah asrama. Selanjutnya, Sandi juga melampirkan rekaman suara JA yang bercerita soal kronologi kejadian itu.
detikcom telah menghubungi pemilik akun @sandi_sa119 via pesan Twitter untuk dimintai tanggapan. Namun, sampai berita ini diturunkan, pemilik akun @sandi_sa119 belum memberi jawaban.
(aik/gbr)